News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Istri Ustaz Maulana Meninggal

Istri Ustaz Maulana Meninggal karena Kanker Usus, ini Gejala Kanker Usus dan Cara Deteksi Dininya

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Ustaz maulana Meninggal karena kanker usus. Kenali gejala kanker usus dan cara deteksi dininya sejak awal. Baca selengkapnya disini!

Istri Ustaz Nur Maulana Meninggal karena kanker usus. Kenali gejala kanker usus dan cara deteksi dininya sejak awal. Baca selengkapnya disini!

TRIBUNNEWS.COM - Suasana duka menyelimuti rumah Ibnu hajar, mertua ustaz Maulana tempat disemayamkannya istri Nur Maulana, Hj Nur Aliyah Ibnu Hajjar, di Jalan Satando, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Minggu (20/1/2019).

Almarhummah meninggal saat sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Menurut penuturan Ustaz Maulana, istrinya meninggal setelah sejak tujuh tahun lamanya berjuang melawan kanker usus.

Baca: Anak-anak Ustaz Maulana Belum Paham dan Mengira Ibunda Mereka Sudah Tidur

"Penyebab berpulangnya ke rahmatullah adalah penyakit kanker usus yang ditemukan di bulan September (2018).

Tapi sebenarnya katanya sudah tujuh tahun tapi baru ketahuan bulan September 2018," kata Ustaz Nur Maulana seperti dilansir dari TribunMakassar.com.

Sebelumnya, ayah empat anak ini telah menawarkan untuk menjalankan perawatan medis dengan operasi, namun almarhummah menolak.

"Karena beliau tidak mau sekali ke rumah sakit, ketahuan di bulan September (2018) dirawat,"

"karena harus memakai selang, karena usus yang kena itu yang paling bawah dekat anus jadi tidak mungkin untuk pembuangan disana dan beliau tidak mau."

"Saya pun mengikuti apapu pun maunya, jadi saya keluarkan dari rumah sakit dan berobat alternatif, " ujar ustad yang ngetren dengan istilah Jamaah oh jamaah ini.

Ustaz Maulana bersama keluarga menyambut kerabat dan sahabat melayat jenazah Almarhum Nuraliyah Ibnu Hajar dirumah duka di Jl Satando, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulsel, Minggu (20/1/19). (Tribun Timur/SANOVRA JR)

Andai ajal tidak menjemput, Ustaz Maulana, akan membawa sang istri ke negeri Jiran untuk berobat.

"Sampai akhirnya saya dapat informasi ada pengobatan alternatif di negara sebelah (Malaysia) katanya tidak mesti dioperasi, hanya laser, dan saya setuju sekali," cerita Ustaz Maulana.

Ia pun berencana akan membawa sang istri berobat ke Malaysia, sesuai permintaan almarhum sebelum meninggal.

"Ini sesuai permintaannya tidak saya operasi dan rencana hari Senin (besok) kita berangkat ke Malaysia, sudah siap semua, tahu-tahu drop hari Sabtu, hari Senin yang harusnya ke Malaysia justru berpulang ke rahmatullah," tutur Ustad Maulana dengan nada sedih.

Hj Nur Aliah meninggalkan seorang suami dan empat orang anak, satu laki-laki dan tiga perempuan.

Baca: Tangis Ustaz Maulana Pecah di Rumah Duka Saat Antarkan Jenazah sang Istri

Gejala Awal Penyakit Kanker Usus

Menurut ahli bedah abdomen dari FKUI, Ibrahim Basir, ada gejala awal yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal kanker usus.

Gejalanya antara lain :

  • Penurunan berat badan diiringi perubahan kebiasaan buang air besar dan atau buang air besar berdarah.
  • Diare atau sembelit tanpa sebab jelas lebih dari enam minggu.
  • Sakit di bagian belakang perut, rasa kembung, atau perut masih terasa penuh meski sudah buang air besar.

”Kebanyakan orang yang merasakan gejala-gejala itu enggan memeriksakan diri ke dokter."

"Mereka juga tak mau pemeriksaan colok dubur yang dirasa memalukan,” ujar Ibrahim seperti dilansir dari Kompas.com.

Padahal, cara ini paling sederhana untuk mendiagnosis kanker usus besar.

Baca: 5 Fakta Meninggalnya Istri Ustaz Maulana, Video Detik-detik ke Rumah Duka dan Banyak Pejabat Melayat

Cara Deteksi Dini kanker Usus

Yang pertama, pemeriksaan colok dubur dilakukan untuk mengetahui adanya polip pada lubang pengeluaran sekaligus untuk mengetahui adanya kelainan pada prostat.

Pemeriksaan darah samar dilakukan di laboratorium pada contoh tinja pasien untuk mendeteksi adanya darah yang berasal dari polip.

Dua cara itu dapat membantu memberi gambaran akan pengobatan yang lebih baik dan efektif.

Sebelum peneropongan usus (kolonoskopi) dilakukan, ada dua cara lain, yaitu deteksi biomolekuler dan pemeriksaan dengan radioisotop barium.

Pemeriksaan enema barium, yaitu memasukkan barium cair ke usus besar melalui dubur lalu diidentifikasi dengan foto rontgen.

Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kanker dan polip yang besarnya melebihi 1 cm.

Belakangan ini diperkenalkan pemeriksaan biomolekuler untuk kanker usus besar pada contoh tinja pasien, yaitu tes tumor M2-PK (M2 pyruvates kinase), yang merupakan penanda (biomarker) metabolik tumor.

Gen penanda ini ditemukan E Eigenbrodt dari Jerman tahun 1992, kemudian dikembangkan Schebo Biotech.

Pada pemeriksaan diukur aktivitas metabolisme tumor usus besar pada stadium awal.

”Metode ini dapat mendeteksi polip atau adenoma yang tidak berdarah,” kata Adityawati Ganggaiswari, pakar biomedis dari Yayasan Kanker Indonesia dilansir dari Kompas.com.

(Tribunnews.com / Bunga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini