Operasi LASIK semakin hari semakin popular. Semakin banyak selebriti yang melakukannya, dengan testimoni akan hasil nyata LASIK yang sangat memuaskan sehingga mengubah hidup mereka.
Contohnya model dan presenter, Aline Adita, yang harus memakai kacamata sejak umur 6 tahun karena mata minus. Pertambahan minus yang drastis memaksanya memakai softlens sejak usia 12 tahun
Ketergantungannya terhadap kacamata dan softlens selama 20 tahun, membuat Aline akhirnya memutuskan untuk operasi LASIK. Sejak saat itu, Aline merasa hidupnya jauh lebih mudah karena tak lagi memiliki ketergantungan terhadap kacamata maupun softlens.
Selain Aline, banyak orang bahkan para artis yang sudah menikmati manfaat operasi LASIK.
Lantas, bagaimana dengan prosedur, risiko dan biaya operasi LASIK?
Prosedur Operasi LASIK
LASIK merupakan singkatan dari “laser-assisted in situ keratomileusis”. Pada intinya, operasi LASIK meliputi proses pembukaan lapisan kornea atau flap (in situ) dan pembentukan kembali jaringan kornea yang lebih sehat (keratomileusis).
Awalnya, LASIK memang menggunakan instrumen pisau yang disebut microkeratome untuk membuka lapisan kornea atau flap. Baru setelah itu memakai laser dalam pembentukan kembali jaringan kornea.
Namun modern ini, prosedur LASIK sudah ada yang dikenal dengan “bladeless LASIK” atau tanpa pisau bedah. Bedanya, saat membuka lapisan flap, prosedur ini menggunakan laser jenis femtosecond. Jadi dari awal hingga akhir, tidak ada instrumen pisau bedah yang dipakai (all laser).
Tidak semua orang dapat menjalani operasi LASIK, bisa atau tidaknya operasi LASIK dilakukan tergantung dari kondisi mata masing-masing. Sebelum menjalani operasi LASIK, dibutuhkan pemeriksaan pra-operasi yang lengkap dan teliti.
Di KMN Eyecare (Klinik Mata Nusantara), misalnya, setiap kandidat pasien LASIK diwajibkan untuk melalui 8 jenis pemeriksaan: refraksi, pemetaan kornea, produksi air mata, ketebalan kornea, hingga pemeriksaan fisik menyeluruh dan laboratorium.
Jika seorang kandidat dinyatakan dapat menjalani LASIK, dokter lalu akan menjadwalkan operasi. Calon pasien pun akan diminta untuk melakukan syarat-syarat tertentu, seperti menanggalkan softlens selama 2 minggu sebelum operasi.
Setelah menjalani operasi LASIK, pasien tidak perlu rawat inap. Seperti misalnya Kevin Julio, dimana sudah merasa terganggu dengan kacamata dan softlens. Ia mengakui, operasi LASIK yang dijalani selesai hanya dalam 10 hingga 15 menit.
Kevin Julio mengaku awalnya takut, lantaran banyak rumor di luar sana yang mengatakan LASIK itu menyakitkan. Tapi nyatanya tidak demikian.
Sebelum tindakan, setiap pasien yang akan menjalani LASIK akan diberikan bius topikal yang berupa obat tetes mata.. Setelah operasi, dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat sebentar. Namun bisa pulang di hari yang sama, dengan catatan tidak diperbolehkan menyetir kendaraan sendiri.