News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gya Sadiqah Panik Anaknya Diam Saat Keluar Dari Rahim, Ini Bahayanya Jika Bayi Lahir Tak Menangis

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tara Budiman dan Gya Sadiqah di RS Bunda Menteng Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan selebritis Tarra Budiman dan Gya Sadiqah tengah berbahagia karena telah dikaruniai anak pertama, Kalea Jada Agyra, pada Jumat (28/12/2018) pukul 09.10 WIB.

Sayangnya, dibalik rasa bahagia tersebut terselip rasa khawatir yang sempat menghantui Gya dan Tarra saat itu.

Tarra Budiman menjelaskan Gya sempat khawatir karena sang anak tidak menangis ketika dilahirkan.

"Gya sempat panik kok enggak ada tangisan," ujar Tarra Budiman saat ditemui Grid.id di RSU Bunda Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).

Lebih lanjut Tarra Budiman pun menjelaskan alasannya.

Baca: Dikaruniai Anak Pertama, Tarra Budiman Ungkap Kesulitannya Jadi Ayah Baru

Rupanya, anak pertamanya tersebut tidak menangis karena belum sepenuhnya keluar dari dalam perut Gya.

"Ternyata tuh baru kelihatan kepalanya saja, belum keluar," ungkap Tarra.

Setelah proses persalinan rampung, suara tangis anak pertama mereka pun mulai terdengar jelas dan cukup melengking.

"Pas keluar semua, baru tuh nangis, suaranya (kencang)," tambahnya dengan nada lega.

Baca: Kenalan di Sosmed Lalu Berhubungan Intim 3 Kali, JAM Minta Selingkuhan Gorok Suami Saat Tidur

Suara tangisan bayi memang menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu dalam proses persalinan.

Pada umumnya, bayi menangis dalam 30 detik sampai 1 menit pertama kelahirannya.

Ketika bayi tidak menangis saat kelahirannya, dokter dan para perawat yang ada di ruang persalinan akan melakukan berbagai macam cara untuk membuat bayi menangis.

Hal ini dilakukan untuk memfungsikan organ paru-paru bayi agar bekerja dengan baik.

Seperti yang kita ketahui, saat masih di dalam rahim bayi mendapatkan oksigen melalui plasenta.

Begitu lahir, dia akan segera beradaptasi di dunia luar dan menghirup udara dengan paru-parunya sendiri untuk pertama kali.

Proses ini yang memicu tangisan bayi saat pertama kali dilahirkan.

Selain itu, saat di dalam kandungan paru-paru bayi juga masih berisi cairan ketuban atau amnion agar selalu terlindungi.

Cairan ini akan menyusut dan kering secara perlahan ketika mendekati persalinan.

Namun terkadang, cairan ini masih tersisa di paru-paru saat bayi lahir sehingga mengganggu sistem pernapasannya.

Dalam dunia medis kondisi ini disebut dengan asfiksia, yakni kurangnya asupan oksigen pada bayi baru lahir baik sebelum, selama, atau seteklah kelahiran.

Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hipoksia atau penurunan pasokan oksigen ke otak dan jaringan yang memungkinkan kerusakan otak atau kematian bila tidak dikelola dengan benar.

Oleh karena itu, bayi harus menangis saat pertama kali dilahirkan, untuk membantunya membersihkan lendir yang tersisa di dalam paru-parunya untuk memudahkan jalannya oksigen.

Meski begitu, Dr Yvonne Bohn, seorang OB-GYN di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California mengatakan ada beberapa alasan bayi tidak menangis ketika dilahirkan.

Misalnya, karena bayi yang masih terpapar oleh obat bius penghilang rasa sakit selama proses persalinan dan tali pusat yang melilit leher bayi.

Menurutnya, kadang-kadang bayi membutuhkan waktu untuk beradaptasi setelah keluar dari rahim.

"Selama bayi memiliki detak jantung yang baik, tonus otot yang baik, dan warna, tangisan mungkin tertunda," ujarnya.

(Grid.Health)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini