Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jumlah masyarakat yang terkena demam berdarah semakin banyak jelang akhir Januari 2019.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada periode 1 Januari hingga 29 Januari 2019, 13.683 orang di Indonesia terserang demam berdarah dan 133 orang meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan pun mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan terutama pada tempat-tempat yang terdapat genangan air yang merupakan sarang berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebankan demam berdarah.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan mulai dari gentong rumah, pot-pot tanaman hingga genteng rumah semuanya bisa jadi tempat berkembangnya nyamuk.
“Gentong, jangan lupa jugatempat minum burung, pot tanaman, bahu yang digantung ia bisa jadi sarang nyamuk,” kata Siti Nadia saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).
Baca: Pernah Berpacaran dengan VA, Ruben Onsu Bocorkan Sifat Asli Ayah Vanessa Angel
Untuk memberantas nyamuk, banyak cara yang bisa dilakukan seperti misalnya penyenprotan racun serangga atau yang biasa dikenal fogging.
Namun ternyata fogging ini tak sepenuhnya ampuh.
Fogging hanya mematikan nyamuk dewasa saja, Siti Nadia menyebut jentik-jentik nyamuk tidak mati dengan fogging.
“Fogging itu hanya untuk nyamuk dewasa kalau kita lakukan fogging saja tidak lalukan pembatasan jentik nyamuk si jentik nyamuknya ada 300 sampe 400 akan berkembang,” ungkap Siti Nadia.
Lalu untuk memberantas jentik nyamuk, bisa dengan menggunakan bubuk larvasida atau bubuk abate yang di bak mandi, gentong, tempayan.
Kemudian memelihara ikan pemamgsa jentik nyamuk diantaranya adalah ikan cupang.
“Pelihara ikan pemakan jentik yang murah aja, ikan cupang bisa kok seribu doang,” ungkap Siti Nadia.