News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Demam Berdarah

Korban Demam Berdarah Bertambah Hingga 15 Ribu Orang, Sejumlah Daerah Ditetapkan Kejadian Luar Biasa

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar, menghindari asap (fogging) di lokasi penampungan Imigrasi kelas I khusus Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/9/2017). Fogging tersebut dilakukan guna mencegah wabah penyakit demam berdarah yang sering muncul pada musim hujan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jumlah penderita dan korban meninggal akibat penyakit deman berdarah denguye (DBD)  bertambah.

Data dari Kementerian Kesehatan hingga 31 Januari 2019 tercatat ada 15.132 penderita demam berdarah dan 145 korban meninggal.

Ada penambahan hingga 1.449 orang dibandingkan jumlah penderita pada tanggal 29 Januari 2019 yang jumlahnya 13.683 orang dan 133 korban meninggal.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menyebutkan beberapa wilayah mulai menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) W1 (Wabah).

“Daerah yang menyatakan KLB adalah Kabupaten Kapuas, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, dan Provinsi Sulawesi Utara,” kata Widyawati di Kemenkes, Kamis (31/1/2019).

Baca: Pasiden Demam Berdarah di Tangsel Membludak, Pasien Dirawat di Selasar

Adapun kabupaten/kota yang telah melaporkan kasus DBD sebanyak 390 dari 33 provinsi dan 259 kabupaten/kota mengalami peningkatan DBD.

Golongan usia penderita paling banyak berada dikisaran umur 5-14 tahun dengan persentase hingga 41,25 persen, lalu usia 15-44 tahun sebesar 38,5 persen, usia 1-4 tahun 8,96 persen, usia lebih dari 44 tahun sebanyak 9,89 persen, dan dibawah satu tahun sebanyak 1,55 persen.

Korban meninggal juga paling banyak di usia 5-14 tahun yang mencapai 57,89 persen dari 145 orang, usia 15-44 tahun sebanyak 19,3 persen, usia 1-4 tahun sebanyak 12,28 persen, lebih dari 44 tahun sebanyak 8,77 persen, dan 1,75 persen untuk usia dibawah satu tahun.

Untuk terus mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini Kemenkes telah menyebarkan surat edaran kepada gubernur, penggerakan pemberantasan sarang nyamuk 3M dan megaktifkan Pokja DBD di setiap kabupaten kota.

“Sejauh ini yang kami terima rumah sakit siap dan bisa menerima pasien yang ada, stok darah juga tercukupi,” kata Widya.

Perbanyak Cairan

enyakit demam berdarah kembali meningkat saat memasuki musim penghujan.

Ada satu jurus ampuh untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti itu, yakni perbanyak minum.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini