TRIBUNNEWS.COM - Arumi Bachsin baru saja menjalani perawatan dan penindakan medis berupa kuretase.
Ia mengalami perdarahan hebat hinga janin di dalam kandungannya tak mampu bertahan.
Senin (18/2/2019) sore, istri wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak ini harus menjalani kuretase atau dilatasi atau yang dikenal awam sebagai kuret.
Arumi harus menjalani tindakan bedah berupa pengerukan dinding rahim usai mengalami keguguran, Senin (18/2/2019) malam.
Ada beberapa tujuan kuret, seperti kuret untuk mengatasi plasenta yang melekat pada rahim, hamil anggur, dan perdarahan setelah lewat menopause.
Namun yang dibahas di sini adalah kuret untuk membersihkan rahim dari sisa-sisa janin dan jaringan yang tidak tumbuh akibat kehamilan yang gagal berkembang.
Kuret penting dilakukan supaya kesehatan Ibu, terutama organ reproduksinya, kembali pulih.
Baca: Harus Banyak Istirahat Usai Keguguran, Arumi Bachsin Tak Dampingi Emil Dardak, Pilih Bersama Anak
Jika sisa-sisa janin dibiarkan di dalam rahim, selain muncul gangguan kesehatan, seperti: perdarahan dan sakit perut, juga dikhawatirkan akan muncul penyakit berbahaya, semisal kanker.
Jika rahim sudah bersih dari sisa jaringan kehamilan sebelumnya, Ibu bisa mempersiapkan dan mendapatkan kehamilan kembali.
Namun, Ibu juga perlu memahami, kuret adalah tindakan medis yang membutuhkan pembiusan dan pembedahan, sehingga bisa saja menimbulkan efek setelahnya.
Pascakuret Ibu bisa mengalami perdarahan, tubuh tidak nyaman dan lemas, rasa tidak nyaman di perut, gangguan siklus menstruasi, bahkan infeksi.
Jangan khawatir, dengan melakukan perawatan yang baik, itu semua bisa diatasi.
Apa saja perawatan pasca kuret, berikut yang disarankan oleh dr. Bambang Fajar, SpOG RS Internasional Bintaro Tangerang Selatan Banten;
- Bedrest .
Usai menjalani kuret, biasanya kondisi tubuh Ibu lemah. Jika sangat lemah, dokter akan menyarankan bedrest, bisa di rumah sakit atau di rumah.