Pria yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi.
Sebuah penelitian yang memelajari efek jangka panjang cuka apel pada kesehatan menemukan bahwa konsumsi cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan meskipun hanya berkisar 1-2 kilogram.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa cuka apel mampu menurunkan berat badan pada orang yang obesitas jika dikonsumsi secara teratur.
3. Menjaga kesehatan jantung
Mengonsumsi cuka apel secara teratur dapat menurunkan kadar lemak dalam darah (lipid).
Menurunkan kadar lipid dapat membantu mencegah penyakit jantung, yang menjadi salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi pada pria.
Baca: Jelang Pernikahan Reino Barack, Paranormal Mbak You Beri Pesan untuk Orang Terdekat Luna Maya
Sebuah studi tahun 2014 pada tikus betina menemukan manfaat cuka apel yang serupa yakni mampu menurunkan lemak dalam darah.
Kemudian, studi tahun 2017 menyatakan bahwa tikus jantan yang diberikan cuka apel memiliki kesehatan jantung dan pembuluh darah yang lebih baik.
Meskipun tikus mengkonsumsi makanan tinggi lemak, cuka apel mampu mengurangi risiko obesitas yang berkaitan dengan kesehatan jantung yang buruk.
Tikus yang mengonsumsi cuka apel juga cenderung tidak mengalami perubahan metabolik yang terkait dengan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Jangan sembarangan mengonsumsi cuka apel untuk mengatasi impotensi
Perlu dipahami bahwa sejumlah studi yang tercantum di atas masih terbatas pada penelitian kecil, dengan sampel manusia terbatas atau hanya dilakukan pada hewan percobaan.
Masih perlu lebih banyak lagi studi untuk meneliti manfaat cuka apel untuk memperbaiki gejala-gejala penyakit penyebab disfungsi ereksi, maupun manfaatnya secara langsung pada impotensi itu sendiri.
Bagaimanapun juga, cuka apel bukanlah obat impotensi yang utama.