News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mau Mie Instan Sehat? Yuk Beli Buatan Asli Gunungkidul, Bahannya dari Ketela, Lebih Segar dan Murah

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mie cup dengan Bahan dasar Mocaf yang dikembangkan oleh Warga Dusun Sumberjo, Ngawu, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta

Setelah beberapa kali mencari formula yang pas untuk bahan mie, maka jadilah mie mocaf dengan campuran terigu dan berbagai macam bahan lainnya.

Lalu dirinya ditemui beberapa orang tua yang memiliki anak autis, agar dibuatkan mie yang berbahan mocaf tanpa ada campuran tepung terigu.

Pihaknya mendapat dampingan dari Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Yogyakarta di Desa Gading, Playen.

Dampingan yang diberikan LIPI terutama dalam hal pembuatan serbuk bumbu.

"Setelah beberapa kali gagal, saya meminta masukan dari LIPI dan disarankan membuat dengan komposisi saya sendiri.

Lalu dengan komposisi saya tanpa menggunakan bahan kimia dan ternyata berhasil.

Kami ada 3 jenis mie instan yaitu mie rebus yang harus dimasak menggunakan bumbu sendiri, lalu mie instan seperti pada umumnya bumbu sudah kami sediakan, yang ketiga adalah mie instan dengan menggunakan cup yang diseduh.

Untuk harganya satu cup mie Rp 6.000," ucapnya.

Saat Kompas.com mencoba membuat mie cup dengan label 'Ayo Mie' memang agak lama dibandingkan dengan mie instan produsen besar.

Harus beberapa kali diaduk untuk mendapatkan tingkat kematangan mie yang diharapkan.

Setelah mencoba, tekstur mie lebih kenyal. Kuahnya lebih bening tidak pekat, dan segar.

Di tenggorokan pun setelah makan tidak ada rasa gurih yang tertinggal.

"Lebih segar dibandingkan mie instan biasa," kata Wisang, salah seorang warga Bantul.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com oleh Markus Yuwono dengan judul "Mie Instan Asli Gunungkidul, Terbuat dari Ketela"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini