News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Operasi Bariatrik Bukan Peluru Emas untuk Turunkan Berat Badan Penderita Obesitas Seperti Titi Wati

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hampir sebulan Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalteng yang memiliki bobot hingga 220 kilogram usai menjalani operasi Bariatrik atau pengecilan lambung. Begini kondisinya sekarang.

Pada bulan Oktober 2018 lalu berkonsultasi ke dokter spesialis gizi klinik di RS Pondok.

Ia mengalami obesitas sejak remaja. Setelah melalui serangkaian konsultasi, Naufal sepakat melakukan bedah bariatrik untuk mengatasi permasalahan obesitasnya.

Setelah melakukan tindakan pada November 2018 lalu, bobot Naufal berkurang sebanyak 36 kilogram dengan penurunan IMT 80,9.

Bandingkan dengan lewat diet yang sehat, pengurangannya hanya 1,5 kilogram per bulan.

Pada kesempatan itu, dokter Peter juga mengemukakan perbedaan antara bedan bariatrik dengan sedot lemak.

Menurutnya, operasi bariatrik bekerja dengan menghilangkan rasa lapar, memodifikasi saluran cerna, memodifikasi profil hormon pasien sehingga lebih efektif, dan mengurangi kalori yang diserap.

“Bedah bariatrik berbeda sama sekali dengan bedah kosmetik (sedot lemak misalnya, Red), bedah bariatrik menangani akar persoalan obesitas, sementara bedah kosmetik bertindak memperbaiki penampilan tanpa menyentuh akar persoalan,” tegasnya.

(Wartakota/Lilis Setyaningsih)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gemuk Dipandang Menjadi Penyakit, Kapan Harus Dilakukan Pembedahan?, 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini