Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kurang mengonsumsi air putih dapat menyebabkan dehidrasi berulang (kronis) yang bisa mengakibatkan penyakit ginjal kronis.
Dr. dr. Diana Sunardi, M. Gizi, SpGK, Ketua Indonesia Hydration Working Group (IHWG) menyebutkan kalau kebutuhan konsumsi air tiap orang berbeda-beda tergantung aktivitasnya, usia san kondisi tubuh.
Jadi untuk orang dewasa khususnya tidak masalah jika minum air putih lebih dari delapan gelas per hari seperti yang biasa dianjurkan.
“Kecukupan minum itu tergantung usia, aktivitas sehari-hari, dan kondisi tubuh. Gak bisa dipatok. Normal kegiatan standar 8 gelas untuk dewasa,” ungkap dr. Diana saat ditemui di acara Fun Walk Danone di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).
Dokter Diana mengingatkan, minum air putih sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Untuk menciptakan kebiasaan minum air putih bisa dimulai dengan membawa tempat minum berisi air saat melalukan aktivitas sehingga tidak kesulitan mencari air.
Baca: MRT Jakarta Hari Ini Diresmikan Presiden, Anies Baswedan Ucapkan Terima Kasih Kepada 5 Gubernur DKI
“Supaya gak malas minum, maka siapkan botol minum misalnya saat sedang kerja,” kata dr. Diana.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), De dr. Ari Fahrial Syam lmenambahkan kalau jangan takut rajin minun akan membuat tubuh kelebihan air.
Karena bagi yang kondisi ginjalnya masih normal efek yang ditimbulkan sepert atau pun rasa kenyang
“Kalu ginjal kita bagus, kita berlebihan minum ya banyak buang air kecil, gak ada masalah yang besar. Karena di ginjal bisa mengukur kalau berlebihan ada hormon yang dikeluarkan sehingga dia buang air kecil . Kalau fungsi ginjal menurun minum airnya harus dibatasin,” pungkas dr. Ari.