News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Terapi Larotrotrectinib, Cara Terbaru Mengatasai Kanker dari Bayer

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asia Pacisif Pharmaceuticals Media Day yang dihadiri oleh Senior Vice President and Head of Commercial Operations, Bayer Pharmacetical Division Asia/Pacific Claus Zieler, dan Head of Medical Affairs, Bayer Pharmaceuticals Division Asia atau Pacific, Dr Chuan Kit Foo di Four Season Singapura, Selasa (27/3/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA — Bayer Pharmaceuticals kembali berinovasi di bidang kesehatan dan berencana menghadirkan pengobatan terbaru untuk jenis penyakit kanker yang disebut terapi larotrectinib.

Terapi Larotrectinib ini dapat diberikan pada pada pasien dewasa maupun anak-anak dengan fusi tropomyosin receptor kinase (TRK).

Head of Medical Affairs, Bayer Pharmaceuticals Division Asia atau Pacific, Dr Chuan Kit Foo menjelaskan jenis terapi ini menargetkan perubahan gen langka yang disebut gen neutrotrophicntyrosine receptor kinase (NTRK).

Gen NTRK ini diantaranya dengan kanker paru, tiroid, gaatrointesnial, otot, jaringan lunak, sistem saraf pusat.

Baca: Ceritakan Perjuangannya Lawan Kanker, Ria Irawan Mengaku Gunakan Layanan BPJS Kesehatan

Dengan langsung menuju pada pusat kankernya di dalam tubuh, sel kanker diharapkan terus menyusut per treatmenya dan lebih mudah dibersihkan.

“Jadi kita langsung sasar gen langka tersebut biar kankernya jadi makin kecil, lebih mudah untuk dibersihkan juga,” kata Dr.Foo di Asia Pacisif Pharmaceuticals Media Day 2019, di Singapura, Selasa (26/3/2019).

Dr. Foo menjelaskan lebih lanjut soal inovasi ini, yakni treatment ini berlangsung sawkir empat minggu hingga delapan minggu atau sekitar dua bulan.

Soal tindakan yang dilakukan pda pasien berupa terapi oral atau dilakukan dengan mengonsumi obat yang diproduksi oleh Bayer.

“Untuk kasus ini sekitar empat minggu sampai dua bulan dan Bayer mencoba untuk mengatasi ini untuk hari esok yang lebih sehat,” kata Dr. Foo.

Adapun penelitian treatment ini mulai dilakukan pda 2017, kemudian pada Agustus 2018 Food and Drugs Amerika (FDA) menyetujui adanya percepatan mengeai kajian ini.

Kemudian treatment larotrectinib ini menunjukan tingkat respons mencapai 81 persen, 63 persen tingkat respons parsial dan 17 persen respons lengkap.

Saat ini Bayer telah mengajukan treatment ini dilakukan pada empat negara pada tahap awal yakni Taiwan, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini