Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Produk pantyliner yang memiliki fungsi hampir sama dengan pembalut kerap jadi pilihan untuk mengatasi lembab di daerah Miss V.
Bedanya dengan pembalut, produk ini lebih ringan, lebih tipis, dan tidak digunakan untuk menyerap banyak darah saat menstruasi.
Benda ini digunakan sehari-hari untuk menyerap cairan yang dikeluarkan dari organ intim perempuan, cairan yang keluar setelah berhubungan seksual, atau juga cairan menstruasi pada hari-hari terakhir
Lantas, kapan waktu yang disarankan untuk menggunakan pantyliner?
Menurut dr. Dian Pratiwi SpKK dari klinik Pramudia, pantyliner sebaiknya digunakan kaum hawa saat masa lembab yakni saat menjelang atau sesudah menstruasi.
“Seperti kalau wanita saat sebelum menstruasi sedikit setelah menstruasi atau ditengah siklus terasa lebih lembab gitu itu boleh,” ujar dr. Dian Pratiwi SpKK.
Selain itu, penggunaan pantyliner juga sebaiknya yang tidak mengandung parfum untuk mengurangi potensi alergi pada daerah kewanitaan.
“Beberapa pantyliner ada pewanginya. Nah wanginya itu punya risiko alergi atau iritasi yang bisa membuat kondisi kulitnya tidak utuh, ada mikrolesi yang bisa membuat penyakit menular dari iritasi itu,” pungkas dr. Dian Pratiwi SpKK .
Dokter Pratiwi SpKK mengingatkan agar penggunaan pantyliner sebainya tidak dilakukan setiap hari.
Kemudian karena fungsinya untuk membuat daerah kewanitaan tetap kering penggunaanya juga harus sering diganti layaknya saat menggunakan pembalut.
“Tidak usah setiap hari (penggunaannya) dan ganti lebih sering. Kalau gak diganti ya sama saja tetap lembab, seperti saat gunakan celana dalam biasa saja. Keuntungannya itu bisa ganti. Jadi tetap kering,” kata dr. Dian saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2019).