Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa obesitas mempengaruhi sekitar 93,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat pada 2015-2016.
Pada akhirnya obesitas memiliki hubungan dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan jenis kanker tertentu.
Oksitosin mungkin merupakan pengobatan obat yang menjanjikan untuk obesitas.
Baca: Hobi Makan, Mimpi Langsing? Bisa Banget, Coba Deh Menu Sarapan Ini
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa semprotan oksitosin, yang belum disetujui pengobatannya di AS, berinteraksi dengan sirkuit otak yang berperan dalam perilaku makan.
Untuk membangun berdasarkan temuan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa oksitosin mengurangi aktivasi bagian dari sistem penghargaan otak yang disebut area ventral tegmental (VTA), para peneliti menganalisis bagaimana oksitosin mempengaruhi konektivitas antara VTA dan bagian otak lainnya.
Pusat Penelitian Obesitas Nutrisi di Harvard, Pusat Penelitian Obesitas Nutrisi Boston, dan Institut Kesehatan Nasional mendanai studi baru ini. Demikian dilansir dari medical news today.
Para peneliti merekrut 10 pria muda yang kelebihan berat badan atau obesitas tetapi sehat.
Para peserta melakukan dua kunjungan ke laboratorium penelitian di mana mereka menerima dosis tunggal semprotan oksitosin atau plasebo.
Para peserta tidak mengetahui pengobatan yang mereka terima. Setelah 1 jam, mereka melihat gambar makanan berkalori tinggi, makanan berkalori rendah, dan benda-benda non-makanan sementara mereka menjalani pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI).
Teknik neuroimaging ini mengukur perubahan aliran darah di otak.
Dibandingkan dengan plasebo, oksitosin melemahkan konektivitas fungsional antara VTA dan area otak yang berkaitan dengan motivasi makanan ketika para peserta melihat gambar makanan berkalori tinggi. Tidak ada efek samping yang dilaporkan dari perawatan ini.
Kerem menjelaskan bahwa individu dengan obesitas memiliki "area hadiah otak hiperaktif yang tidak normal" ketika mereka melihat gambar makanan berkalori tinggi, bahkan ketika mereka kenyang.
Fakta ini menjelaskan mengapa kita mungkin dapat menggunakan obat-obatan seperti oksitosin untuk mengobati obesitas.