TRIBUNNEWS.COM - Situasi kampanye di Pemilu 2019 menciptakan rasa tidak nyaman bagi pemilih. Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi ANggraini.
Menurutnya, kampanye melahirkan polarisasi yang tidak berkontribusi dengan pendidikan pemilih. Durasi masa kampanye ini dirasa juga berdampak pada rasa jengah pemilih.
"Melahirkan iklim, suasana yang tidak kondusif. Menimbulkan dinamika sehingga menurun animo berpartisipasi di proses pemilu," ujarnya, di acara diskusi Antisipasi Naiknya Suhu Politik Pemilu Serentak 2019 di kantor Kementerian Dalam Negeri, Rabu (21/11/2018).
Lebih lanjut dia menjelaskan kalau ada empat hal yang mempengaruhi panasnya proses pemilu.
Pertama, dinamika kompetisi di antara peserta pemilu khususnya di antara pasangan calon presiden - wakil presiden dan koalisi.
Kedua, perilaku kampanye pasangan calon dan peserta pemilu. Kegita, proses tahapan pemilu yang berlangsung. Dan keempat, netralitas penyelenggara.
Ia juga khawatir, suhu politik terlalu panas bisa membuat rasa tidak nyaman dapat membawa implikasi merugikan selama proses tahap pemilu.
Soalnya, animo pemilih untuk ikut pemilu cenderung menurun. Apalagi kalau sudah membuat pusing atau malah memicu perasaan apatis, malah bisa menarik diri dan menjauh dari prosesnya.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Apalagi ditambah dengan informasi hoaks yang suka beredar di media sosial, yang tidak jarang malah menimbulkan pertengkaran. Bukannya meyakinkan masyarakat terhadap salah satu pasangan calon, malah bikin pusing.
Hal yang bisa kita lakukan sebagai pemilih yang bijak adalah memilah-milah informasi yang didapat dan tidak terpancing dengan kabar hoaks yang beredar.
Tapi, kalau masih pusing juga, segera minum Paramex, obat sakit kepala yang bekerja cepat meredakan sakit kepalamu.
Obat tablet pereda sakit kepala ini mengandung kombinasi Paracetamol dan Propyphenazone yang efektif meredakan berbagai jenis sakit kepala, menurunkan demam dan sakit gigi.
Setiap tablet Paramex mengandung 250 mg Paracetamol yang bekerja sebagai antiseptik untuk meredakan demam serta analgesik yang meredakan nyeri.
Obat tablet ini juga mengandung 150 mg Propyphenazone yang juga bekerja sebagai analgesik dan antiseptik. Serta mengandung 50 mg caffeine untuk mencegah rasa kantuk, serta 1 mg Dexchlorpheniramine Maleate yang bekerja menghambat histain yang merupakan senyawa pemicu munculnya berbagai gejala alergi.