Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menunjukan sampai dengan minggu ke-41 tahun 2024, terdapat 203.921 kasus dengue di Indonesia dengan 1.210 kematian yang berasal dari 482 Kabupaten/Kota di 36 provinsi.
Berangkat dari kondisi ini, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menginisiasi program vaksinasi publik pertama untuk dengue di Indonesia dengan menargetkan 9.800 anak-anak sekolah dasar di Kota Balikpapan.
Disusul Kota Samarinda dengan 2.750 anak dan Kabupaten Probolinggo, yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan setempat, kepada 1.120 anak.
Ketua Tim Kerja Arbovirosis, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI menyampaikan, kasus dengue di Indonesia masih terus bertambah.
Pihaknya menyadari bahwa kasus dengue di Indonesia tidak bisa hilang hanya dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Seperti larvasida, fogging fokus, penerapan Gerakan 3M Plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, dan lain sebagainya.
"Upaya ini tidak hanya fokus pada pengendalian vektor dan lingkungan, tetapi juga secara progresif mengadopsi metode pencegahan inovatif, termasuk vaksinasi dan nyamuk berWolbachia," ujar dia dalam kegiatan PENTALOKA Nasional oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) di Yogyakarta, baru-baru ini.
Diperlukan juga pendekatan inovatif dan komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian dengue di wilayah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. H. Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS, membagikan pengalamannya dalam menginisiasi program publik tersebut.
Pihaknya gembira dapat menjadi pelopor dalam menerapkan pencegahan dengue yang inovatif di Kota Balikpapan.
Apalagi Balikpapan merupakan salah satu daerah dengan kasus dengue tertinggi di Kalimantan Timur.
Untuk itu, pada November 2023 lalu, pilot program ini dimulai dengan menyasar 9.800 anak usia sekolah dasar.
Jumlah kasus dengue pada anak usia 6-12 tahun di Kota Balikpapan mencapai 307 kasus, dengan 121 berasal dari kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah yang menjadi lokus pelaksanaan vaksinasi.