Dilansir dari hellosehat.com, menurut sebuah jurnal dalam US National Institutes of Health’s National Library of Medicine, cegukan berkepanjangan dapat terjadi akibat:
1. Kerusakan pembuluh darah otak
Iskemia otak atau stroke tidak jarang ditemukan di antara individu dengan cegukan berkepanjangan.
Selain itu, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi pada pasien dengan lupus eritematosus sistemik (SLE).
Secara singkat, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan iskemia otak atau stroke pada orang (terutama orang tua) yang mengalami cegukan berkepanjangan untuk menghindari keterlambatan penanganan.
2. Radang, cedera, dan tumor sistem saraf pusat
Tumor otak dilaporkan dapat memicu cegukan berkelanjutan, termasuk astrositoma (kanker otak), cavernoma (kelainan sistem saraf pusat), tumor batang otak, dll.
Oleh karena itu, cegukan ini biasanya menghilang setelah operasi lesi batang otak.
Pembengkakan pembuluh arteri cerebellar (yang terdapat pada otak kecil) dan cedera otak juga dapat menyebabkan cegukan.
Terlepas dari gejala batang otak lain seperti mual dan muntah, neuromyelitis optica juga dapat menyebabkan cegukan berkepanjangan, karena penyakit ini merupakan penyakit peradangan yang melibatkan saraf optik dan sumsum tulang belakang.
3. Lesi (gangguan jaringan) sepanjang jalur saraf perifer
Seorang pasien dengan sarkoidosis kelenjar getah bening mediastinum, biasanya memiliki cegukan berkelanjutan.
Infiltrasi tumor pada diafragma dianggap sebagai penyebab dari cegukan keras.
Cegukan telah menjadi gejala yang tidak diketahui dari kanker tenggorokan, namun sebanyak 27% pasien dengan kanker tenggorokan memiliki cegukan berkepanjangan lebih dari 48 jam.