Cegukan juga dapat menjadi tanda gastric volvulus yang mungkin disebabkan oleh iritasi diafragma dari perut buncit.
4. Gangguan saluran pencernaan dan perut
Penyakit asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease – GERD) umumnya terkait dengan bersendawa.
Terlepas dari gejala refluks utama yaitu regurgitasi asam, nyeri ulu ati, globus, disfagia (kesulitan menelan), suara serak, dan sebagainya, cegukan juga tidak jarang ditemui pada penderita GERD.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa 7,9% pria dan 10% wanita pasien GERD mengalami cegukan berkepanjangan.
5. Anestesi dan pasca operasi
Cegukan pasca operasi dilaporkan terjadi pada individu yang menerima operasi Whipple dan kolektomi.
Di sisi lain, menggunakan obat anestesi pada operasi juga dapat menyebabkan cegukan pada pasien.
Bahkan anestesi epidural akan menyebabkan cegukan berkepanjangan.
6. Kanker
Cegukan serius tidak jarang terjadi pada pasien kanker.
Di Italia, laporan menunjukkan bahwa 3,9% pasien rawat inap dan 4,5% pasien lawat jalan memiliki cegukan kronis yang parah. Di antara beberapa pasien kanker, cegukan juga disebabkan oleh kemoterapi.
Analisis retrospektif menunjukkan bahwa cegukan terjadi pada 0,39% pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Cisplatin (obat anti-kanker pada kemoterapi) sering menjadi agen penyebab cegukan.
Secara klinis, cegukan yang terjadi pada pasien yang menerima berbagai dosis cisplatin di Jepang berkisar antara 6,1%-10%.
Selain itu, uji coba prospektif yang dilakukan di Taiwan menunjukkan bahwa cegukan berkepanjangan pada pasien yang menggunakan kombinasi cisplatin dan deksametason ada sebanyak 41,2% dan 97,4% di antaranya adalah laki-laki.
(khairunnisa)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sandiaga Diisukan Cegukan Terus Menerus Sejak Sore hingga Malam, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya!,