Diduga, korban meninggal dunia akibat tekanan darah tinggi, selain karena kelelahan usai bertugas di TPS.
Hijrah (34) yang juga anggota KPPS TPS 03 menjelaskan, di TPS korban bertugas saat penghitungan surat suara.
"Dia jaga kotak dan perhitungan, saat bertugas fokus, dan agak tegang saya lihat," ucapnya.
Lanjut dia menjelaskan, petugas KPPS telah menyiapkan seluruh perlengkapan pemungutan suara sejak pukul 05.30 Wita, Rabu (17/4/2019), dan mulai pemungutan suara pukul 07.00 Wita.
Kabar serupa datang dari Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
KPPS bernama Jaenal (56) meninggal dunia setelah bertugas, Rabu (17/4/2019).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai Guru SD tersebut jatuh pingsan saat melakukan pengecekan di TPS 09 di wilayahnya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Milenia Kota Bogor.
Meski sempat menjalani penanganan intensif di ruang IGD, nyawa Jaenal tak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14:30 WIB.
"Kurang tidur, maka pas pelaksanaan pemilihan kecapekan, maka pingsan sewaktu melaksanakan pengecekan di TPS tadi," ujar Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka, seperti dilansir dari kompas.com.
Kejadian meninggalnya KPPS meninggal dunia saat pemungutan suara menunjukkan betapa bahayanya kelelahan.
Hanya saja, sering kali kelelahan tidak dianggap sebagai hal berbahaya dan kerap disepelekan. Kelelahan harus diperhatikan karena efeknya bisa membahayakan jiwa.
Ada beberapa penyebab kelelahan yang bisa Anda perhatikan.
Mengutip pejelasan dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, hal-hal yang bisa memicu kelelahan adalah gangguan tidur, kurang makanan bergizi, dehidrasi, gaya hidup kurang sehat, dan masalah psikologis.
Tubuh Anda akan memberikan sinyal jika ia sudah merasa terbebani secara fisik maupun mental.