Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tuberkulosis (TB) yang penyakitnya bersarang di paru-paru termasuk penyakit yang paling mudah menular, dimanapun dan kapanpun.
Penularannya tuberkulosis ini bisa ditularkan melalui udara misalnya karena menghirup bakteri dari batuk orang yang mengidap TB.
Dr. dr. Erlina Burhan. MSc, Sp.P(K) Dokter Spesialis Paru dan pakar TB dan MDR-TB menjelaskan beberapa gejala tuberkolosis diantaranya batuk berkepanjangan hingga dua minggu.
Baca: Akreditasi Rumah Sakit yang Bekerjasama dengan BPJS Dianggap Penting? Pasien Dapat Manfaat Apa?
”Tandanya batuk panjang hingga dua minggu apalagi batuk darah atau berdahak yang berasal dari paru-paru,” ungkap dr. Erlina di acara di Diskusi media mengenai Tuberkulosis di Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2019).
Kemudian tanda lainnya adalah sakit di bagian dada, mudah lelah hingga penurunan berat badan karena tidak nafsu makan.
Yang juga kerap dialami penderita tuberkulosis adalah panas dingin dan berkeringat saat malam hari.
Penyakit tuberkulosis ini bisa disembuhkan asalkan penderita memiliki kepatuhan yang tinggi karena pengobatan berlangsung lama dan sesuai anjuran dokter.
Penderita tuberkulosis yang tidak patuh dalam pengobatannya dapat memperburuk kondisi pasien tersebut hingga menjadi pasien Multi-Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).
MDR-TB adalah suatu kondisi dimana pasien melawan terhadap minimal dua obat anti TB paling ampuh, yaitu isoniazid dan Rifampisin atau obat anti TB Iini pertama lainnya seperti etambutol, streptomisin, dan pirazinami.
“Sehingga pasien MDR-TB akan membutuhkan pengobatan dengan dosis yang Iebih tinggi,” pungkas Burhan.