Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak dan infeksi mata.
Monkeypox biasanya sembuh sendiri, dengan sebagian besar pasien pulih dalam dua hingga tiga minggu, menurut Departemen Kesehatan.
Kematian akibat monkeypox bervariasi di antara wabah, tetapi dilaporkan kematian terjadi kurang dari 10 persen, sebagian besar terjadi di kalangan anak-anak.
Baca: Cara Cegah Penyakit yang disebabkan Virus Langka Monkeypox
Baca: Mengenal Tanda-tanda Virus Monkeypox seperti yang Dialami Warga Nigeria di Singapura
Lalu, apakah penyakit monkeypox atau cacar monyet ini sama dengan cacar air yang umum diderita oleh manusia?
Tak sedikit yang mengira cacar monyet sama dengan cacar air atau cacar biasa alias smallpox.
Dikutip dari TribunStyle.com, berikut perbedaannya:
- Cara Penularan
Cacar monyet paling sering ditularkan dari hewan ke manusia, meski tak menutup kemungkinan untuk terjadi dari manusia ke manusia.
Penularan penyakit cacar monyet bisa terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau luka terbuka pada kulit dan mukosa hewan.
Baca: Warga Nigeria yang Terdeteksi Monkeypox di Singapura Mendapatkan Perawatan Khusus
Baca: 6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura
Selain itu, konsumsi daging yang terinfeksi virus juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya penularan cacar monyet.
Sementara itu, cacar (smallpox) sangat mudah menular dari manusia ke manusia.
Media penularannya adalah melalui percikan air liur (droplets) atau kontak langsung dengan tubuh seseorang yang sudah terinfeksi.
- Masa Inkubasi
Cacar monyet memiliki masa inkubasi selama 5–21 hari.