Masa inkubasi virus monkeypox dari terinfeksi hingga timbulnya gejala berkisar 5 hingga 21 hari.
Ada dua periode invasi yaitu pada lima hari pertama ditandai demgan demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.
Kemudian periode kedua adalah periode erupsi kulit, pada tiga hari pertama akan munculnya ruam pada wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan ataupun kaki.
Bentuk ruamnya ada yang berisi cairan kecil, melepuh yang diikut kerak sekitar 10 hari dengan jumlah yang cukup banyak.
Baca: Berita Terkini Cacar Monyet atau Monkeypox: Sudah Mengancam Batam, Dinkes Riau Minta Pengawasan
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 14 hingga 21 hari.
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.
Monkeypox hanya dapat didiagnosis secara pasti di laboratorium dengan berbagai tes mulai dari darah ataupun serum.
Virus monkeypoox dapat ditimbulkan karena melakukan kontak dengan hewan-hewan yang terinfeksi virus tersebut seperti tikus.
Virus ini mayoritas ditularkan oleh hewan ke manusia.
Monkeypox ini ditularkan dari satu manusia ke manusia lain melalui kontak khusus terlenih saat pernapasannya sedang terinfeksi, lesi kulit atau benda yang terkontaminasi oleh cairan penderita monkeypox.
Monkeypox dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti pneumonia dan dalam beberapa kasus, bahkan kematian.
Cacar air dan cacar monyet ini bisa sembuh sendiri dan kebanyakan terjadi pada usia anak-anak.
Belum Ada Pemeriksaan WNA Ekstra di Indonesia
Sementara itu, Kasubdit Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, dr. Endang Budi Hastuti menyebutkan pemerintah belum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ekstra bagi warga asing yang berada di Indonesia.