Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Stres merupakan respons natural tubuh untuk melawan bahaya.
Ketika dalam keadaan terdesak atau tertekan, tubuh akan melakukan sekresi hormon tertentu sebagai bentuk konfrontasi terhadap 'bahaya' tersebut.
Semakin tinggi level tekanan yang dirasa, semakin banyak tubuh akan memproduksi kortisol, adrenalin, dan nonadrenalin.
Apa pun bisa menjadi penyebab stres. Kita bisa saja merasa tertekan karena pekerjaan, tugas kuliah, kondisi finansial, hubungan dengan orang lain pacar, keluarga, maupun orang lain, dan lain-lain.
Terutama bagi orang-orang yang kerap menuntut kesempurnaan alias perfeksionis, risiko stres yang akan dialami cenderung lebih besar.
Baca: Manfaat Nanas, Meningkatkan Kekebalan Tubuh Sampai Cegah Kanker
Efek samping dari stres bisa juga dilihat sebagai gejala bahwa kita sedang berada dalam kondisi tertekan memberi perubahan baik pada fisik, emosi, maupun perilaku.
Secara fisik contohnya, detak jantung bertambah cepat.
Perhatikan saat orang di sekitar mengalami stres. Biasanya, perubahan emosional juga terlihat, seperti marah, sedih, susah berkonsentrasi, mudah tersinggung, cemas, depresi, sering merasa insecure, lelah terus menerus, bahkan jadi mudah lupa.
Di samping itu, perubahan perilaku yang mudah diamati antara lain perubahan pada pola dan nafsu makan, lebih sering menangis, merokok lebih banyak, dan lain-lain.
Baca: Ibu Menyusui Gagal Turunkan Berat Badan setelah Diet dan Olahraga, Ini Penyebabnya
Ketika sedang stres, beberapa gejala yang muncul bisa sangat mudah dikenali seperti sulit tidur.
Gejala lain yang biasa muncul bisa berupa sakit di sekujur tubuh.
Kondisi pikiran yang kusut ini membuat tubuh menjadi kaku sehingga timbul rasa pegal dan nyeri tersebut.
Walau terdapat gejala yang mudah dikenali, namun beberapa hal juga tanpa disadari bisa jadi pertanda munculnya stres.
Dikutip dari Health24, berikut sejumlah hal yang ternyata berhubungan dengan stres yang sering kali tidak disadari;