News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mulai Diserang Flu, Pilek Hingga Batuk di Musim Pancaroba, Vaksin Influenza Itu Perlu Gak Sih?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung antre saat akan disuntik vaksin flu bio, di Kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa, Kamis (29/3/2018). Guna mencegah penyakit dan meningkatkan kinerja karyawan, semua karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung mendapatkan vaksin flu dari Bio Farma. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah virus penyebab flu yang diberikan setahun sekali. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM - Influenza merupakan penyakit infeksi virus akut dan menular yang menyerang saluran pernapasan. Terdapat dua subtipe virus influenza yaitu subtype A dan B.

Virus ini menyebar melalui udara dan kontak fisik seperti bersalaman dengan penderita flu.

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat memicu kekambuhan penyakit penyerta seperti asma, atau infeksi sekunder karena bakteri.

Komplikasi akibat penyakit flu lebih berisiko terjadi pada lansia, wanita hamil, anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, pekerja medis, dan penderita penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, penyakit jantung atau paru kronis, dan asma.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka kejadian influenza mencapai 5 juta kasus per tahun dan angka kematian akibat penyakit ini mencapai 500.000 kasus.

Angka kematian tertinggi pada anak di bawah usia 5 tahun akibat penyakit ini disebabkan oleh infeksi paru-paru.

Gejala influenza bisa berupa demam, meriang, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, lemas, nyeri otot, dan nyeri kepala.

Perbedaan flu dan pilek (rd.com)

Infeksi influenza dapat memberi dampak berbeda terhadap setiap orang. Kendati sehat, seseorang bisa saja terserang flu dan menularkannya terhadap orang lain.

Gejalanya bisa ringan namun bisa juga berat hingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Makanya vaksin influenza sangat berguna untuk meminimalisir risiko terserang flu serta penularannya.

Vaksin influenza merupakan perlindungan terbaik terhadap flu terlebih di saat musim pancaroba yang rentan menyebabkan flu.

Kendati terdengar seperti penyakit ringan, nyatanya influenza bisa menimbulkan masalah besar bagi sebagian orang.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin influenza bagi bayi usia 6 bulan ke atas, terkecuali mereka yang memiliki alasan atau kondisi medis yang tidak diperbolehkan menerima vaksin ini.

Namun ketika seseorang mendapat vaksin influenza, vaksin yang ada ini ternyata hanya dapat bertahan selama kurang lebih setahun.

Risiko anak terkena serangan flu bisa mencapai 20 sampai 30 persen. (questforhealthkc.com)

Lama tidaknya pengaruh vaksin influenza pada tubuh seseorang ini sangat dipengaruhi oleh mutasi virus.

Ini karena sering terjadi mutasi virus, yang disebabkan adanya antigenicdrift atau mutasi minor (ringan) saat virus influenza melakukan replikasi sehingga bersirkulasi virus galur yang baru.

Galur virus merupakan satu generasi keturunan. Dalam hal ini istilah yang sering digunakan yakni tipe atau strain virus.

"Oleh karena itu, vaksinasi influenza perlu dilakukan secara rutin setiap tahun. Untuk efektivitasnya, vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan," kata Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Cissy B Kartasasmita seperti dikutip dari merdeka.com.

Efektivitas vaksinasi juga bergantung pada galur dalam vaksin influenza. Sebab galur virus influenza dapat berubah setiap tahun.

Hal tersebut menjadi latar belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi tahunan komposisi galur virus influenza.

Ada dua galur virus influenza, yaitu Northern Hemisphere (NH) dan Southern Hemisphere (SH).

Seiring perkembangan teknologi kesehatan akhirnya memungkinkan 4 galur virus, yaitu 2 galur A dan 2 galur B, yang terdapat dalam satu vaksin influenza.

Vaksin ini dikenal dengan nama vaksin influenza kuadrivalen, dalam laporan The need for quadrivalent vaccine against seasonal influenza (2010).

Data Indonesia Total Market Audit Q1 2017 menunjukkan, jumlah vaksinasi influenza yang dilakukan masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Cakupannya hanya berkisar 500.000 dosis vaksin per tahun.

Jika ditinjau dari sisi kelompok berisiko, cakupan vaksinasi influenza di kalangan petugas kesehatan di Indonesia pun masih terbilang rendah bila dibandingkan dengan Singapura, Korea Selatan dan Thailand.

Negara-negara tersebut mewajibkan vaksinasi influenza secara rutin setiap tahun untuk melindungi petugas kesehatan serta mencegah penularan influenza kepada pasien.

Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif. Vaksinasi influenza ini efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi seseorang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun," tandas Cissy. (GridHEALTH.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini