Tingkat stres secara otomatis dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Perlu diketahui, peningkatan seperti itu dapat menghambat kemampuan dalam membakar lemak secara efisien. Makanya jangan terlalu mudah stres!
Alasan 5: Kurang kalium
Alasan berikutnya adalah kita harus memastikan kandungan kalium yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup.
Pasalnya, tingkat cukup atau tidaknya kalium dalam diet juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa masih gemuk padahal sudah diet.
Kalium bisa didapat dari makanan laut (seafood), pisang, daging merah tanpa lemak, dan sayuran hijau.
Alasan 6: Mengonsumsi protein berlebih
Karena terlalu banyak asupan protein dalam tubuh atau mengonsumsi protein berkualitas buruk dapat menyebabkan akumulasi lemak. Jelas ini akan semakin menyulitkan kita untuk membakarnya di kemudian hari. Kita akan tetap masih gemuk padahal sudah diet.
Alasan 7: Keseringan mengonsumsi makanan olahan dan yang diproses
Ini yang paling sering diabaikan oleh kebanyakan orang. Makan makanan yang diproses, dihaluskan, panggang, atau pasteurisasi dapat berkontribusi untuk lemak di tubuh tanpa disadari.
Meski kelihatannya sepele dan tak terlalu berdampak besar, jangan pernah dianggap enteng untuk urusan yang satu ini jika ingin berat badan turun.
Alasan 8: Terlalu banyak berlatih fisik
Terlalu banyak berlatih fisik ternyata juga akan memengaruhi berhasil atau tidaknya kita menghilangkan lemak di tubuh, khususnya pada bagian perut.
Malah bisa bekerja kontra produktif sebagai pembakaran lemak. Apalagi jika waktu istirahat justru digunakan untuk berlatih.
Contohnya, mengangkat beban berat seperti di gym sepanjang waktu, sesering mungkin dengan tidak memerhatikan kondisi tubuh sama sekali, tidak dapat membantu menghilangkan lemak alias masih gemuk padahal sudah diet.
Berita ini sudah tayang di Gridhealth.Id dengan judul Kok Masih Gemuk Padahal Sudah Diet? Ternyata Ini Dia 8 Penyebabnya