Tanda-tanda penyakit meliputi sakit kepala yang tiba-tiba, demam tinggi, menggigil dan muntah.
Gejala yang lebih parah lagi yaitu disorientasi, kejang dan koma.
Di tengah musim panas, populasi nyamuk mencapai puncaknya.
Otoritas Florida memperingatkan warganya untuk menghindari gigitan nyamuk dengan cara:
- mengeringkan genangan air di sekitar rumah mereka,
- menutupi kulit dengan pakaian atau penolak nyamuk, dan
- menggunakan pelapis layar untuk menutupi pintu dan jendela.
Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue atau DBD paling ditakuti dan diwaspadai.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Pola serangan nyamuk pembawa virus DBD berubah, tak lagi menghisap darah saat siang.
Kita tahu bahwa demam berdarah dengue atau DBD merupakan salah satu penyakit yang cukup mematikan.
Siapapun bisa terkena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.
Sedangkan akhir-akhir ini kasus demam berdarah dengue atau DBD meningkat sejak awal 2019.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari 1 hingga 29 Januari 2019 terdapat 13.683 kasus DBD di seluruh Indonesia dan sebanyak 132 penderita dikabarkan meninggal dunia.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah korban terbanyak ada di Jawa Timur yaitu sebanyak 2.657 penderita.
Sedangkan provinsi terbanyak kedua adalah Jawa Barat dengan total 2.008 penderita, diikuti NTT dengan 1.169 penderita.