TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA – Kayu bajakah kini menjadi pembahasan hangat dan diburu oleh banyak kalangan.
Kayu bajakah berhasil mengantarkan 3 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meraih Gold Award The Cancer Medicine From Nature dalam ajang World Invention Olympic (Wico), di Seoul, Korea Selatan, 25-27 Juli 2019 lalu.
Sebelum dikenal publik, kayu ajakah tersebut sudah terlebih dahulu dikenal secara turun temurun di keluarga Yazid, yang merupakan salah satu siswa dalam tim.
Kayu bajakah itu sudah menyembuhkan nenek Yazid, di mana 40 tahun yang lalu sempat menderita kanker payudara yang cukup parah.
Ide awal membawa kayu bajakah muncul setelah mendapatkan izin dari orangtua dan keluarga Yazid.
Baca: Usai Heboh Tanaman Bajakah untuk Obat Kanker, Pemerintah Diminta Amankan Habitatnya
Daldin, ayah dari Yazid yang saat itu tinggal di Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalimantan Tengah berkisah, kondisi dari nenek Yazid saat itu sangat mengkhawatirkan, seakan tidak ada harapan bagi keluarga.
Kondisi kanker yang diderita sang nenek sudah sangat parah hingga mengeluarkan nanah.
Baca: Diujicoba Pada Tikus yang Terpapar Sel Kanker, Peneliti Ini Kaget dengan Khasiat Kayu Bajakah
“Sekitar 40 tahun yang lalu, saya tidak ingat persisnya kapan, ibu saya menderita kanker payudara dan kondisi itu berjalan selama 10 tahun. Bahkan sempat divonis kanker stadium 4,” kenang Daldin kepada Kompas TV dan Kompas.com saat wawancara secara ekslusif di kediamannya, Sabtu (10/8/2019).
Meski dokter memvonis bahwa kanker yang diderita ibunda Daldin sudah stadium 4, namun sang ibu tidak mau menjalani operasi, alasannya takut dan tidak ada biaya.
Baca: Ganti Rugi untuk Keluarga Ahli Waris Korban Boeing 737-8 Max Lion Air Lebih dari Rp 2 Miliar
Keluarga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Sakit yang diderita ibunda Daldin, membuat ayah Daldin harus mencari solusi lain dengan pengobatan non medis.
Akhirnya, ayah Daldin mencoba mencari ramuan tradisional ke tengah hutan belantara dan menemukan tanaman kayu bajakah itu.
Kayu bajakah itu dibawa pulang dan direbus lalu diberikan kepada Ibu Daldin, sebagai pengganti air putih yang selalu dikonsumsinya.
Hal itu berjalan selama sekitar satu bulan. Perlahan tapi pasti, kondisi fisik dari kanker pada bagian payudara terlihat sudah mengering. Perubahan itu kembali diperiksakan ke dokter di Palangkaraya dan hasilnya cukup menakjubkan.