Akar bajakah ada ratusan jenis.
"Ada jenis akar bajakah yang beracun. Ini yang harus diketahui oleh pencari akar bajakah untuk obat," ujarnya.
Dosen Program Studi Biologi FMIPA ULM Witiyasti Imaningsih menyatakan terlalu dini mengatakan akar bajakah bisa jadi obat kanker.
"Langkah pengujian yang dilakukan belum selengkap uji obat kanker. Baru uji in vitro. Hanya mendeteksi senyawa kimia dan kandungan antioksidannya," kata dia, Kamis (15/8).
Apalagi jenis akar bajakahnya banyak.
“Perbedaan varietas juga berpengaruh terhadap khasiatnya. Sangat mungkin kandungan fitokimianya berbeda juga,"
Dia memperkirakan fenomena akar bajakah bisa seperti mengkudu dan bawang Dayak.
Mengutip akun Facebook David Su, Tribunkalteng.com mendapat informasi bahwa bajakah sebenarnya spesies tumbuhan pembelit-pemanjat yang tumbuh di hutan Kalimantan.
"Pemanfaatan bajakah untuk obat kanker sudah dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju sejak ratusan tahun silam," kata warga Dayak Maanyan yang juga Widyaiswara Ahli Muda Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini.
Selain it ada bajakah yang bersifat racun yang digunakan sebagai tuwe atau tuba untuk membuat ikan lemas.
“Ada juga bajakah yang bila dipukul mengeluarkan berbusa dan bisa digunakan sebagai sampo guna mencegah kerontokan rambut,” kata warga asal Kabupaten Barito Timur, yang tengah kuliah S3 Ilmu Lingkungan di Universitas Gajah Mada (UGM) ini.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Akar Bajakah Ada Ratusan Jenis, Ada yang Bersifat Racun hingga Mencegah Kerontokan Rambut,
dan Dulu Kurang Laku, Akar Bajakah Hanya Dijual 10 Ribu, Kini Harganya Melejit hingga Rp 1 Juta,