TRIBUNNEWS.COM - Dehidrasi atau kondisi kurangnya jumlah cairan dalam tubuh, menjadi salah satu masalah kesehatan yang mengintai saat musim kemarau .
Sebab udara panas dan kering saat musim kemarau, akan membuat tubuh kehilangan cairan akibat produksi keringat yang berlebihan.
Tak hanya disebabkan oleh musim kemarau, dehidrasi juga bisa disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dan aktivitas olahraga yang berat, terutama saat cuaca panas.
Baca: Tanda Stroke yang Sering Disepelekan
Tubuh yang kekurangan cairan, bisa membuat kerja tubuh kesulitan untuk menjalankan fungsi normalnya.
Sebab, cairan memiliki peranan penting dalam tubuh untuk mengendalikan suhu tubuh dan mendukung kerja organ-organ tubuh.
Tak heran jika dehidrasi ini, dapat menyebabkan tubuh mudah merasa lelah, migrain, kejang-kejang, bahkan pingsan.
Selain itu, dehidrasi juga bisa menyebabkan munculnya sejumlah penyakit berbahaya dalam tubuh, seperti tekanan darah rendah, infeksi saluran kemih, batu ginjal, gagal ginjal, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Baca: Bejibun Masalah Kesehatan Dipicu Stres: Jantung, Diabetes, Hingga Tingkatkan Risiko Kematian Dini
Baca: Konsumsi Pisang Setiap Pagi Bantu Turunkan Berat Badan, Bagaimana Aturannya?
Baca: Bagaimana Mencegah Komplikasi Diabetes
Untuk itulah kita tak boleh meremehkan dehidrasi dan harus segera mengatasinya, ketika tubuh mulai menunjukkan gejala dehidrasi.
Biasanya dehidrasi akan menyebabkan gejala berupa rasa haus yang tak hilang, meskipun kita telah mengonsumsi air.
Namun, rupanya terdapat banyak gejala-gejala dehidrasi selain terus merasa haus.
Melansir laman Mirror.co.uk, 9 gejala lain yang muncul ketika tubuh mengalami dehidrasi,terutama saat cuaca panas yaitu :
1. Sembelit
Sembelit adalah salah satu tanda tubuh mengalami dehidrasi.
Sebab, sistem pencernaan membutuhkan banyak cairan atau air agar dapat bekerja dengan normal.