“Sudah sebulan lebih lah dan saya selalu ambil obat di Puskesmas Vila Pertiwi dengan merek dan dosis yang sama. Tapi saya gak tahu kalau saya suntik obat kadaluwarsa sejak kapan tapi ketahuannya ya baru hari Minggu itu,” tambahnya.
Nur mengatakan tidak ada dampak signifikan dari obat tersebut.
Ia hanya merasa pusing dan mual yang mana merupakan efek samping dari obat tersebut.
“Kata dokter di Rumah Sakit memang efek sampingnya pasti mual dan pusing. Saya juga gak merasa ada yang berbeda di tubuh saya habis suntik obat yang kadaluwarsa kemarin,” ucap Nur.
Terakhir, ia mengatakan bahwa saat ini dirinya sudah tak lagi perlu menyuntikan obat tersebut ke tubuhnya.
Karena telah diganti dengan obat berbentuk kapsul yang lebih mudah dikonsumsi olehnya.
“Mulai besok saya minum obat biasa aja jadi gak pakai suntikin obat lagi kayak kemarin,” bebernya.
Sementara itu, sejumlah pegawai Puskesmas Vila Pertiwi yang tengah menyambangi kediaman Nur, enggan berkomentar banyak terkait obat kadaluwarsa tersebut.
“Kesini cuma antar obat, gak bisa komentar apa-apa. Maaf ya,” ujar salah seorang pegawai sambil meninggalkan kediaman Nur.
(TribunJakarta/Dwi putra kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Idap Paru-paru Basah, Nur Konsumsi Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Depok,