TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama dalam kandungan, bayi bergantung penuh pada ibu.
Ketika bayi lahir, sejak itulah bayi harus beradaptasi dengan lingkungan dan menggunakan organ-organ tubuhnya secara mandiri.
Sayangnya, tidak semua bayi lahir dengan kondisi normal sehingga dapat menghambat proses pertumbuhan dan membutuhkan pertolongan medis intensif.
Adapun beberapa kondisi yang membuat bayi memerlukan perawatan intensif adalah lahir prematur, masalah dalam persalinan, berat badan tidak normal (<2.500 gram atau >4.000 gram), serta mengalami cacat bawaan.
“Bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus tidak mampu untuk menggunakan organnya secara alami dan sangat memerlukan bantuan, misalnya ventilator untuk pernapasan,” ujar Dr. dr. Naomi Esthernita F Dewanto, Sp.A(K) saat temu media di Siloam Hospitals, Jumat (13/9/2019).
Baca: Foto Bubu Mantan Kekasih Syahrini Gendong Bayi Jadi Sorotan, Instagramnya Banjir Ucapan Selamat
Selain dukungan alat dan pemantauan oleh tim medis, bayi yang lahir dengan prematur atau kondisi tidak normal memerlukan juga asupan ASI dan skin to skin interaction dengan sang ibu.
ASI dan interaksi antara bayi dan ibu sangat dibutuhkan dalam proses perbaikan kondisi bayi di NICU.
Hal ini sudah dibuktikan di berbagai penelitian, salah satunya pemberian ASI dengan cara oral therapy pada bayi yang belum dapat minum.
"Sayangnya belum banyak NICU Center yang mendukung terciptanya interaksi ini,” dr. Naomi.
Menanggapi hal tersebut, Siloam Hospitals Kebon Jeruk menerapkan Family Center Care (FCC) NICU pertama di Indonesia, yaitu di mana ibu dan bayi berada di satu ruangan.
Dengan konsep ini, ibu tetap bisa dekat dengan bayi dengan pemberian sofa khusus di samping bayi.
Konsep ini memungkinkan kita memberikan pelayanan yang komprehensif dan holistik dalam penanganan yang mengandalkan keluarga.
Baca: Viral Kematian Istri Setelah Suami Wafat 8 Hari Sebelumnya, Nasib Balita yang Ditinggalkan, ya Tuhan
"Di negara maju, konsep ini sudah lama sekali diterapkan. Orangtua bisa berpartisipasi dalam merawat bayi selama perawatan di NICU seperti mengganti popok hingga melakukan kangaroo mother care (untuk bonding ibu ke bayi) untuk mendukung pemberian ASI eksklusif," katanya.
Hingga saat ini, keberhasilan pemberian ASI eksklusif di NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk mencapai 61%.
"Cakupan ASI yang diberikan juga harus tinggi karena ASI mengandung faktor pertumbuhan dan faktor imun yang tidak didapat di susu formula,” jelas dr. Naomi.
Astra Dea Simanungkalit, ibu dari salah satu pasien yang pernah dirawat di NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengaku memperoleh layanan yang baik, mulai dari komunikasi antar orangtua dan staf.
"Kami diajak berusaha terus memompa ASI, yang tadinya cuma dapet 0,5 mili sekarang sudah bisa banyak nyusuin. Waktu lahir anakku beratnya 1,9 kilo, itu kecil banget, sekarang usia 3 bulan 5 kilogram," ujar Dea.