"Tidak sedikit masalah terhambatnya penanganan masalah gigi bukan karena kurangnya skill dokter gigi, tetapi karena terkendalan peralatan yang terbatas," katanya.
Ini menjadi tantangan besar kepada para pelaku industri kesehatan di Indonesia agar terdorong memproduksi bahan baku dan alat kedokteran gigi sesuai dengan teknolog terkini. Karena untuk pasar dalam negeri saja, potensinya sangat besar.
“Ekshibitor dari sejumlah negara yang hadir di IDEC ingin melihat dari dekat kebutuhan pasar sekaligus menjalin kerja sama strategis dalam mengembangkan teknologi yang lebih solutif sesuai permasalahan gigi mayarakat di Indonesia,” papar Ketua IDEC 2019, drg. Diono Susilo, MPH.
Oscar Primadi mengatakan kedokteran gigi berperan penting dalam peningkatan kualitas kesehatan nasional.
Tidak sedikit penyakit berbahaya dan kronis justru bersumber dari masalah gigi dan mulut.
Baca: Mina TWICE Jadi Trending Topik Dunia di Twitter Usai Alami Gangguan Kesehatan Mental
Sesuai dengan roadmap Rencana Aksi Nasional Kesehatan Gigi dan Mulut 2015 – 2030, melalui IDEC diharapkan menjadi momentum berbagai pihak untuk saling bersinergi untuk memberikan pelayanan maksimal kesehatan gigi dan mulut sehingga Indonesia bisa bebas karies gigi pada 2030.
Program-program capacity building terus dilakukan pemerintah untuk peningkatan skill dokter di wilayah Indonesia bagian timur, mengatur penyebaran dokter gigi di wilayah terpencil, pemberian beasiswa dokter gigi dan sebagainya.
Hanya saja diakui Oskar Primadi, Indonesia punya keterbatasan peralatan kedokteran gigi.
Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional, Bambang Setiawan berharap IDEC 2019 bisa memberikan dampak yang lebih besar dari pelaksanaan IDEC sebelumnya, bukan hanya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi juga aksi bersama mewujudkan Indonesia menjadi pemain utama industri kedokteran gigi.
Bambang menyampaikan bahwa IDEC berhasil dalam mendorong kualitas industri kesehatan gigi di Indonesia karena telah terjadi peningkatan jumlah peserta lokal sebesar 15% dibandingkan IDEC 2017.
Hal senada juga disampaikan oleh Managing Director Koelnmesse Pte. Ltd. Mathias Kuepper yang menyatakan bahwa IDEC memicu pertumbuhan partisipasi peserta internasional untuk turut mengembangkan industri kedokteran gigi di dunia.
“Kami melihat bahwa pada IDEC kali ini telah terjadi peningkatan dari wakil internasional dari 18 negara sebanyak 40% sejak IDEC 2017.” ujar Managing Director Koelnmesse Pte. Ltd. Mathias Kuepper.