Kalau melihat kasus Wiranto kata Nazrial jelas selaput perut ikut terluka dalam insiden penusukan tersebut.
Luka yang ditimbulkan juga bisa tergolong parah mengingat dokter memotong usus sebesar 40 cm.
“Selaput terakhir menjadi penentu kami sebagai dokter bedah, kalau sedikit saja selaput itu robek maka tusukan apapun juga jarum pentul saja bisa tembus usus maka bisa berakibat ada dan tidak ada darah keluar dari tubuh,” kata Nazrial.
Diberitakan Tribunnnews.com sebelumnya Tenaga Ahli Deputi IV KSP Ali Mochtar Ngabalin atau Ali Ngabalin memaparkan penjelasan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI dokter Terawan Agus Putranto terkait darah dan luka yang diderita oleh Wiranto.
Menurut Ali Ngabalin dari keterangan dokter, Wiranto menderita luka tusukan dengan kedalam sekitar 10 sentimeter.
"Menurut keterangan Pak Terawan dua tusukan, kedalamanya sekitar 10 cm, " kata Ali Ngabalin.
Menurut keterangan dokter, kata Ali Ngabalin, darah yang keluar dari tubuh Wiranto akibat luka tusuk itu memang tidak banyak.
"Kalau dari luar darahnya memang tidak terlalu banyak , tetapi karena dalam dinding perut itu senjata tajam menembus usus kecil, diperkirakan darah yang tertampung itu sekitar 3 liter, jadi memang ada masa yang kita khawatirkan kemarin," kata Ali Ngabalin dikutip dari tayangaan Dua Sisi Tv One.
Dokter menjelaskan, lanjut Ali Ngabalin, luka sobek pada perut kiri Wiranto sepanjang 6 sentimeter.
"Tersobek dari kiri ke kanan dua tusukan itu sekitar 6 centi jadi menembus perut sampai ke usus kecil menurut keterangan dokter," kata Ali Ngabalin.
(Desy Selviany)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Wiranto Ditusuk Kok Tidak Ada Darahnya? Ini Penjelasan Ilmiah dari Dokter Bedah,