News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerokan Bakal Jadi Andalan Wisata Kesehatan, Bule Pun Rasakan Khasiat Ukiran Naga Merah di Tubuhnya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Candise dan Matthew Raison saat di Bali. Heran saat pertama kali rasakan kerokan.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berniat menjadikan kebiasaan kerokan di masyarakat Indonesia sebagai potensi wisata kesehatan yang ditawarkan ke turis asing.

Dokter Terawan yakin kerokan bisa laku dijual jadi objek wisata karena metode menggaruk dengan bantuan benda tumpul seperti koin ini tidak ada di negara lain.

Keuntungan yang didapatkan pun bisa besar karena alat dan metode yang digunakan untuk kerokan sangat sederhana.

"Kita jual kerokan, jangan menyepelekan kerokan kalau 100 kamar dengan timnya hanya 20 sampai 25 menit, begitu keluar minum jamu, sudab berapa kan (keuntungannya), tambah pijat lagi," tutur Menkes Terawan.

Lantas, semanjur apa kerokan bagi tubuh? Benarkah turis-turis asing akan tertarik.

Baca: Cegah Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Menkes Terawan Incar Wisatawan Asing dengan Kerokan

Baca: Ketika Mak Erot, Purwaceng dan Tongkat Ali Naik Kelas, Bakal Jadi Senjata Tarik Wisatawan Asing

Baca: Viral Video Suami Istri Kerokan di Atas Motor saat Berhenti di Lampu Merah, Aksinya Banjir Doa

Seorang warga sedang menjalani terapi kerokan. Menkes Terawan Usulkan Jual Terapi Kerokan ke Turis: Kerokan Bikin Takjub Orang Asing. (Surya/Wiwit Purwanto)

Kisah warga Australia bernama Candise Raison dan suaminya, Matthew, saat berlibur ke Bali ini jadi contohnya.

Ia menceritakan kisahnya ini ke media Inggris, The Daily Mail, yang kemudian dilansir pada 5 Oktober 2018

Kepada The Daily Mail, Candise menceritakan, saat di Bali, ia dan suaminya merasa sangat kelelahan.

Matthew juga mengeluhkan rasa sakit di punggungnya kambuh.

Sudah 3 tahun belakangan, Matthew kerap mengeluhkan sakit di punggungnya yang kerap mengganggu.

Candice kemudian memanggil jasa pijat lewat aplikasi Gojek.

Setelah tiba giliran Matthew, pemijat Gojek itu kemudian menawari dia sesuatu.

Pemijat itu menawari, dia bisa mengeluarkan 'Naga Merah' dari tubuh Matthew.

Baik Candice dan Matthew tak paham dengan maksud si pemijat.

Candice mengira ini adalah semacam pengobatan tradisional dengan cara klenik.

Candice pun setuju saja.

"Aku tak tahu apa yang anda maksud, tapi suamiku ini akan mencoba segala macam pengobatan. Silakan saja!," kata Candice.

Ternyata, Naga Merah yang dimaksud oleh pemijat itu adalah kerokan.

Menurut Candice, si pemijat mengeluarkan koin, lalu menggoreskannya ke punggung Matthew.

"Besok, Naga Merah akan keluar," ujar si pemijat.

Esoknya, punggung Matthew penuh dengan tanda garis merah.

Turis Australia syok usai kerokan.jpg (Facebook via Daily Mail)

Baik Candice dan Matthew sempat syok melihat tanda merah di punggung ini.

Tapi, karena Matthew malah merasa tubuhnya enak dan segar, mereka berdua kemudian hanya tertawa saja melihat tanda kerokan ini.

"Kami semua tertawa sampai menangis," ujar Candice.

Candice pun mengaku terkejut, karena hasil kerokan ini justru memberikan kejutan buat mereka.

Matthew, sebelumnya mengalami sakit punggung yang kerap kambuh dalam 3 tahun terakhir.

Tapi, setelah kerokan, sakit punggung itu ternyata tak lagi muncul.

"Dia tak pernah lagi mengeluhkan sakit punggungnya lagi setelah itu!," kata Candice.

Candice juga menceritakan, kekhawatirannya semula bila tanda merah itu adalah bekas luka, tidak terjadi.

Seperti halnya kerokan, tanda merah itu berangsur-angsur hilang dalam 5 hari.

"Dia (Matthew) sepertinya akan mencoba lagi, karena dia begitu menikmati hasilnya," ujar Candice.

Metode Serupa Ada di Negara Lain?

Kerokan sebetulnya bukan teknik terapi yang hanya ada di Indonesia.

Di China, terapi semacam ini disebut gua sha.

Sebuah terapi yang memanfaatkan sisi koin atau sendok yang kemudian digosok secara pararel di punggung atau dada.

Sementara di Vietnam dan Kamboja, kerokan dikenal dengan sebutan cao gio.

Metode ini diyakini bisa melepaskan material buruk dari tubuh yang sedang tidak sehat atau sakit.

Biasanya dipakai untuk mengusir rasa lelah, kaku, dan cedera otot sehingga tercipta aliran darah baru.

Di Indonesia kerokan diyakini ampuh untuk mengusir masuk angin walau dalam ilmu kedokteran sendiri tidak mengenal yang namanya sakit masuk angin.

Manfaat membungkus kaki dengan bawang merah (easyhacker.com)

Kerokan Bawang Merah Lebih Manjur
Kerokan kerap dijadikan obat manjur untuk mengatasi masuk angin.

Kerokan yang dianggap lebih manjur dengan bawang merah.

Namun, bagaimana kerokan dengan bawang merah jika dilihat dari sisi medis?

Dalam literatur kedokteran, Anda tidak akan menemukan kondisi atau penyakit yang disebut dengan masuk angin.

Ini hanya sebutan masyarakat Indonesia yang sebenarnya merujuk pada sekumpulan gejala, seperti demam, badan pegal, perut mual dan kembung, hidung mampet, serta tidak bisa buang angin.

Kondisi tersebut dapat diobati dengan obat-obatan, seperti paracetamol, ibuprofen, dekongestan, dan antihistamin.

Selain minum obat, orang Indonesia juga sering kali mengobati masuk angin dengan kerokan menggunakan bawang merah.

Biasanya, cara kerokan menggunakan bawang merah ini dilakukan dengan mengupas bawang merah menjadi beberapa bagian besar.

Kemudian, dicampurkan dengan minyak esensial atau baby oil.

Setelah itu, bawang merah akan digosokkan pada tubuh.

Biasanya leher bagian depan, belakang, dan sepanjang bagian punggung belakang adalah area untuk kerokan.

Meski sudah turun-temurun dilakukan, apakah kerokan dengan bawang merah ini sebenarnya ampuh untuk atasi masuk angin?

Sebuah studi tahun 2002 melaporkan manfaat bawang merah pada sebuah jurnal Phytotherapy Research.

Bawang merah diketahui mengandung senyawa antikanker, antiplatelet (mencegah penggumpalan darah), dan antibiotik. Jika dikonsumsi, kandungan nutrisi bawang merah tentu akan bermanfaat bagi kesehatan.

Walaupun tidak dimakan, bawang merah juga memberikan manfaat ketika digunakan sebagai bahan kerokan untuk mengatasi masuk angin.

Menurut Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM. M.Kes, kerokan dengan bawang memberikan efek vasodilatasi, yaitu melancarkan peredaran darah dan menimbulkan efek menenangkan.

Kedua efek itulah yang menjadikan kerokan bawang merah ampuh untuk mengatasi masuk angin pada beberapa orang.

Baca : Ternyata Bukan Ahok BTP, Sandiaga Uno Dikabarkan Pimpin BUMN Sektor Energi Ini, Simak Rekam Jejaknya

Selain itu, bawang merah juga lebih aman digunakan ketimbang menggunakan uang koin dan minyak.

Menggosokkan koin secara berulang dapat menimbulkan gesekan yang kuat hingga membuat kulit iritasi.

Sementara, bawang merah memiliki tekstur yang lebih tumpul sehingga risiko mengiritasi kulit lebih kecil.

Oleh karena itu, bawang merah lebih direkomendasikan sebagai bahan kerokan bagi bayi, anak-anak, maupun orang dewasa yang kondisi kulitnya menipis.

(Tribunnews.com/Apfia/Aji Bramasta/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini