News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ilmuwan Temukan 'Obat' Penyembuh Segala Jenis Kanker, Ini Nama dan Cara Kerjanya

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teknik terbaru yang dapat menyembuhkan kanker.

TRIBUNNEWS.COM - Tim ilmuwan dari Universitas Cardiff telah menemukan metode untuk membunuh kanker porstat, payudara, paru-paru, dan kanker lainnya dalam tes laboratorium.

Meskipun temuan yang dipublikasikan di Nature Immunology itu belum diuji pada pasien, tetapi para peneliti menyebutnya memiliki 'potensi yang sangat besar' untuk menyembuhkan kanker.

Dilansir BBC.com, temuan itu adalah sel-T di dalam darah manusia.

Sel-T adalah sel kekebalan yang dapat mendeteksi apakah ada ancaman atau tidak dalam tubuh.

Bedanya, sel ini dapat memerangi berbagai jenis kanker.

"Ada kesempatan di sini untuk merawat setiap pasien (dengan sel-T)," kata peneliti, Prof Andrew Sewell.

Prof Andrew mengungkapkan, sebelumnya tidak ada yang mempercayai keampuhan sel-T dalam memerangi kanker.

Namun, hasil penelitian menunjukkan, satu jenis sel-T dapat menghancurkan berbagai jenis kanker.

Sel-T memiliki reseptor di permukaannya yang dapat mendeteksi tubuh secara kimiawi.

Tim Cardiff menunjukkan, sel-T dan reseptornya dapat menemukan dan membunuh berbagai sel kanker di laboratorium.

Sel kanker yang dapat dideteksi oleh sel-T antara lain paru-paru, kulit, darah, usus besar, payudara, tulang, prostat, ovarium, ginjal, dan sel kanker serviks.

Reseptor sel-T berinteraksi dengan molekul yang disebut MR1, yang ada di permukaan setiap sel dalam tubuh manusia.

Kemudian, MR1 menandai metabolisme yang terdistorsi di dalam sel kanker ke sistem kekebalan tubuh.

"Kami adalah orang pertama yang menggambarkan sel-T berinteraksi dengan MR1 dalam sel kanker," aku peneliti, Garry Dolton.

Ilustrasi sel-T menyerang sel kanker. (SCIENCE PHOTO LIBRARY)

"Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, ini adalah yang pertama," imbuhnya kepada BBC.

Sebelumnya, terapi kanker sel-T yang dikenal sebagai CAR-T telah ada dan menjadi metode terbaik di dunia medis.

Namun, terapi ini sangat spesifik dan hanya bekerja pada sejumlah sel kanker yang terbatas.

Selain itu, hingga kini, CAR-T hanya berhasil memerangi sel kanker yang padat, seperti kanker yang membentuk tumor.

Sementara itu, kanker darah seperti leukemia masih belum dapat ditangani melalui terapi tersebut.

Namun, para peneliti mengatakan, reseptor sel-T dapat mengobati berbagai jenis kanker secara universal.

Baca: Sederet Manfaat Paprika untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Mencegah Risiko Terjadinya Kanker

Baca: Hasil Penelitian Mengungkap, Daun Pepaya Ternyata Ampuh Cegah Kanker dan Diabetes, Ini Kandunganya

Cara Kerja

Skema cara kerja sel-T. (BBC research)

Pada praktiknya, sampel darah pasien kanker akan diambil.

Sel-T mereka akan diekstraksi dan kemudian dimodifikasi secara genetis.

Lantas, sel yang telah diekstraksi dan dimodifikasi tersebut akan diprogram ulang untuk membuat reseptor yang mendeteksi sel kanker.

Sel-sel tersebut akan dirawat di laboratium dan tumbuh dalam jumlah besar.

Kemudian, sel akan dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien.

Prosesnya sama seperti yang digunakan untuk melakukan terapi CAR-T.

Namun, penelitian ini telah diuji hanya pada hewan dan sel di laboratorium.

Pemeriksaan keamanan lebih lanjut diperlukan sebelum uji coba ke manusia dilakukan.

Pendapat Para Ahli

Lucia Mori dan Gennaro De Libero, dari University of Basel di Swiss, mengatakan penelitian ini memiliki "potensi besar".

Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa sel-T ampuh melawan semua kanker.

"Kami sangat gembira tentang fungsi imunologis sel T baru-baru ini dan potensi penggunaan mereka dalam terapi sel tumor," kata Mori dan Libero.

Daniel Davis, seorang profesor imunologi di Universitas Manchester, turut memberikan komentar.

"Saat ini, ini adalah penelitian yang sangat mendasar dan tidak seperti obat yang biasa digunakan untuk pasien," kata Davis.

Dia juga menerangkan, penemuan terbaru ini sangat menarik dan membuka peluang baru di dunia kesehatan masa depan.

"Tidak ada yang perlu diragukan lagi bahwa ini adalah penemuan yang sangat menarik,

baik untuk memajukan pengetahuan dasar kita tentang sistem kekebalan tubuh maupun sebagai obat-obatan baru di masa depan," sambungnya.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini