TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki bagaimana penyebaran virus corona belum juga terjawab.
Namun, seoarang ahli pernapasan China yang juga terinveksi saat mengunjungi Wuhan menduga dirinya terinfeksi virus tersebut melalui mata.
Dikatakan Wang Guangfa, spesialis pernapasan dari RS Universitas Peking di Beijing, perlindungan mata yang tidak memadai mungkin menjadi penyebab dirinya terinfeksi.
Wang yang dulu juga pernah membantu memerangi SARS di China pada 2003 itu mengatakan, dia tidak menggunakan pelindung mata yang memadai saat mengunjungi klinik demam atau bangsal isolasi di Wuhan.
"Kami semua sangat waspada dan menggunakan masker N95.
Namun kemudian saya menyadari semua tim medis tidak menggunakan kacamata pelindung," ujar Wang seperti dilansir South China Morning Post, Kamis (23/1/2020).
Dia mengatakan, setelah kembali ke Beijing, mata kirinya mengalami konjungtivitas atau memerah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata).
Dua sampai tiga jam setelah itu, dia mulai terserang demam dan radang selaput lendir hidung.
Wang mengatakan, dia awalnya mengira hanya terkenda flu biasa.
Pasalnya, dia tidak melihat pasien di Wuhan yang mengalami konjungtivitas.
Namun, perawatan untuk mengobati flu dikatakan Wang tak efektif menyembuhkan sakitnya.
Dia justru terus mengalami demam intermiten, yakni suhu badan turun dari suhu normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Wang akhirnya menjalani tes 2019-nCoV, dan hasilnya positif.
Sementara itu, Li Lanjuan, anggota panel ahli senior Komisi Kesehatan Nasional yang mengunjungi Wuhan telah menyarankan semua tenaga medis yang turun ke lapangan untuk menggunakan kacamata pelindung, mengingat mereka melakukan kontak langsung dengan pasien demam.
Sementara untuk warga sipil, cukup hanya menggunakan masker wajah.
Li Lanjuan juga berkata, saat ini para peneliti tengah meneliti dan meramu vaksin yang tepat untuk memerangi 2019-nCoV. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jadi Korban, Pakar China Sebut Virus Corona Bisa Ditularkan Lewat Mata