Dari informasi terakhir, setidaknya virus itu telah membunuh 56 orang di negara tirai bambu tersebut.
Terbiasa Konsumsi Hewan Liar
Dr Dirga menyampaikan, penyebaran virus Corona di Wuhan, China pertama kali disebarkan di pasar penjual hewan (animal market). Di sana, pasar-pasar tersebut menjual daging segala jenis hewan baik yang hidup ataupun yang sudah mati.
Dari informasinya, hewan kelelawar dan ular jadi dua di antara banyak hewan yang diduga kuat menjadi penyebar virus Corona. Tetapi, hal itu belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Nah sampai sekarang belum diketahui hewan tersangkanya apa. Karena memang dari penelusuran awal itu sekarang ini mengarah entah itu kelelawar atau ada yang bilang ini sumbernya ular. Tapi itu masih dugaan daripada peneliti. Belum bisa dikonfirmasi," tutur dia.
Ia menyatakan, kebiasaan mengonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dilakukan oleh masyarakat China jadi salah satu alasan penyebaran virus Corona tersebut merambah dengan cepat.
"Jadi, memang kebiasaan mengkonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi itu juga kan bisa membawa dampak seperti ini," jelasnya.
Gejala, Pola Penyebaran dan Kelompok Rentan Tertular
Dr Dirga juga menjelaskan, pola penyebaran virus Corona tersebut bisa melalui tiga saluran. Pertama, hewan yang diketahui mengalami sakit menularkan virus tersebut melalui udara kepada manusia.
Kedua, virus Corona juga bisa disebarkan melalui kotoran (feses) atau air kencing. Terakhir, bisa juga melalui konsumsi hewan-hewan yang diduga sebagai hewan penular virus Corona.
"Karena memang kalau kita lihat pasar hewan di China termasuk di Wuhan ini kan tidak steril, tidak bersih."
Seharusnya kan diatur interaksi antara manusia dan hewan di pasar hewan itu yang ideal itu diatur. Nggak boleh berdekatan dan segala macam."
"Nah ini di China itu sudah campur dan memudahkan penyebaran virus itu lebih cepat," ungkap dia.
Dia mengungkapkan, orang yang tertular virus Corona nantinya mempunyai gejala yang tidak jauh beda dengan penyakit influenza atau flu.