TRIBUNNEWS.COM - Orang-orang di seluruh dunia menimbun masker atau sarung karet untuk melindungi diri dari virus Corona yang sedang mewabah sejak Januari 2020.
Namun, ahli menganjurkan untuk melupakan piranti itu semua.
Penasihat medis dari International Air Transport Association, David Powell, menerangkan alasan mengapa masker dan sarung tangan bukanlah langkah efektif untuk menangkal virus yang bersumber dari Wuhan, China, tersebut.
"Hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa masker memiliki manfaat (dalam mencegah virus Corona). Jika ada, itu pun dalam situasi santai," ujar Powell.
Dilansir South China Morning Post, dia menerangkan, mengenakan masker sepanjang waktu tidak akan efektif untuk terhindar dari virus Corona.
Parahnya, masker justru akan memungkinkan untuk menularkan virus di sekitarnya.
"Dan lebih buruk lagi jika masker menjadi lembab. Itu akan mendorong pertumbuhan virus dan bakteri," ungkap Powell.
Baca: Ekspor Masker dari Jateng ke Sejumlah Negara Capai 20 Ton Lebih Semenjak Wabah Virus Corona
Penasihat medis itu melanjutkan, hal serupa berlaku pada sarung tangan.
Sarung tangan bahkan dapat berdampak lebih buruk.
"Orang memakai sarung tangan dan kemudian menyentuh semuanya dengan tangan mereka. Itu hanya menjadi cara lain untuk mentransfer mikroorganisme," kata Powell.
"Dan di dalam sarung tangan, tangan Anda menjadi panas dan berkeringat, yang merupakan tempat yang sangat cocok untuk pertumbuhan mikroba," imbuhnya.
Powell mengungkapkan, cara terbaik untuk menghindari virus Corona adalah dengan sering mencuci tangan.
Virus tidak dapat bertahan lama di kursi atau sandaran tangan.
"Kontak fisik dengan orang lain memiliki risiko infeksi terbesar dalam penerbangan," kata Powell.