News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Virus Corona Tewaskan Ribuan Orang, Plasma Darah Pasien yang Sembuh Bisa Jadi Obat

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona tak hanya menyerang secara fisik, namun juga secara psikis. Untuk itu pemerintah China juga memberikan layanan psikologis bagi warganya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Carol Shoshkes Reiss, profesor biologi dan ilmu saraf di New York University yang tak terlibat dalam penelitian.

Ilustrasi virus Corona.(Shutterstock) (Shutterstock)

"Saya senang mengetahui plasma dari para penyintas sedang diuji. Namun mereka perlu mengendalikan kemungkinan efek dari perawatan," ungkap Reiss, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (14/2/2020).

Keraguan soal pendekatan ini juga disebutkan oleh Dr. Eric Cioe-Peña, direktur kesehatan global di Northwell Health New York.

Menurutnya akan lebih baik jika melakukan proses ilmiah untuk mencoba dan mempelajari perawatan menggunakan plasma darah sebelum memberlakukannya.

"Saya pikir perawatan itu merupakan ide yang bagus tetapi lebih baik melakukan prosedur normal untuk memastikan aman dan efektif sebelum diujikan pada seseorang," kata Cioe-Peña.

Antibodi sendiri merupakan protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus, bakteri, atau zat asing lainnya.

Namun dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk meningkatkan antibodi yang sama sekali baru. Jadi jika ada virus atau bakteri yang sama mencoba menyerang lagi di masa depan, tubuh akan mengingat dan dengan cepat menghasilkan pasukan antibodi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli: Lawan Covid-19 dengan Plasma Darah Milik Pasien yang Sembuh"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini