"Dan sang ibu atau saudara kandung perempuan juga mengalami di usia kurang dari 65 tahun maka hal itu bisa dikatakan mereka memiliki riwayat keluarga," ujar dr. Victor kepada Tribunnews.com, Selasa (18/2/2020) malam.
Namun, jika sang ayah menderita serangan jantung di usia 70 tahun, maka bukanlah dianggap sebagai faktor risiko keluarga.
Baca: Kisah Sejati, Reni 8 Tahun Berjuang Obati Penyakit Leukemia Anaknya Hingga Sembuh
Baca: Minum Jus Kentang Mentah Efektif untuk Diet dan Menyehatkan Jantung, Ini Cara Membuatnya
Mencegah serangan jantung
Ada beberapa faktor yang memicu penyakit jantung.
Meski riwayat keluarga dibenarkan bisa memicu serangan jantung, namun hal itu bukanlah menjadi faktor utama.
Pasalnya, serangan jantung bisa juga dicegah.
Menurut dr Victor, ada beberapa cara untuk mencegah seseorang terkena serangan jantung.
Di antaranya adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat dan mengenali faktor risiko sedini mungkin.
"Pencegahan lain bisa melakukan olahraga, tidak merokok dan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan."
"Periksalah tensi dan laboratorium untuk darah seperti gula, kolesterol dan fungsi ginjal," ujarnya.
Selain itu, beberapa pemeriksaan lanjutan juga dapat dilakukan.
Seperti melakukan foto rontgen, rekaman jantung (EKG), dan treadmill test.
Selanjutnya adalah, dr Victor menyarakan bila memang memiliki penyakit yang menjadi faktor risiko serangan jantung, segera diobati.
"Hampir semua obat untuk faktor risiko jantung aman dikonsumsi seumur hidup."
"Obat-obatan itu lebih banyak manfaat daripada risikonya. Karena obat-obatan untuk penderita penyakit jantung memang dikonsep untuk penggunaan seumur hidup."
"Misalnya adalah obat gula, hipertensi dan kolesterol," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)