News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksklusif Tribunnews

Kisah Unik Dokter Budi Sylvana Evakuasi WNI dari Wuhan, Badan Engap Kenakan Baju Astronot

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Krisis Kemenkes, Dr Budi Sylvana berpose wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (18/2/2020). Dr Budi berbicara mengenai pengalamannya melakukan observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Belum ada (corona). Setahu saya memang belum ada. Tidak usah ragu untuk ini. Indonesia punya standar tinggi untuk penanganan virus Corona. Jadi sebenarnya masyarakat tidak perlu takut.

Baca: Indonesia Negatif Virus Corona, Wishnutama Ajak Wisatawan Asing Datang: Please Wisata ke Indonesia

Mereka yang dievakuasi dari sana, di ruangan pun setiap hari selalu disemprotkan cairan disinfektan.  Memperkecil kemungkinan risiko tertular. Itu sudah sesuai standar secara ilmiah.

Di pesawat ada SOP yang kita buat untuk petugas, itu harus menggunakan APD lengkap, baju minion kalau saya bilang.

Itu pengalaman lucu juga. Jadi sepanjang dari Wuhan ke Indonesia, itu semua menggunakan pakaian minion termasuk saya. Tidak menyenangkan menggunakan pakaian itu, karena engap pakai pakaian astronot seperti itu.
APD lengkap itu harus digunakan. Sampai pilot saja sampai 10 jam menggunakan itu.

Tidak lepas, saya sendiri tidak makan dan tidak minum selama 10 jam. Karena kalau saya makan, saya harus lepas pakaian minion saya.

Baca: Ilmuwan Kebingungan Indonesia Bebas Corona, Terawan: Kami Berutang Pada Tuhan

Saya juga takut tertular, selama di pesawat. Di dalam pesawat ruang sekecil itu kita bawa orang dari daerah epicenternya outbreak, luar biasa.

Ada tidak apresisasi dari pemerintah kepada tim yang bertugas di Natuna?

Kita tidak berharap itu sebenarnya karena ini merupakan tugas. Tapi selesai melakukan observasi kita sudah mendapatkan penghargaan dari Menkes, Menhub, dan beberapa lagi dari dua menteri kalau saya tidak salah. Apresiasi sebagai kepada semua tim yang bekerja dengan baik.

Kesulitan menangani peserta observasi?

Tidak ada. Mereka semua itu well educated. Mereka ini rata-rata mahasiswa yang 90 persen lebih itu mahasiswa S1, S2, dan S3. Mereka ini cukup pintar, anak milenial yang cukup bagus.

Mereka menguasai tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Mandarin.

Cukup luar biasa gitu karena mereka well educated, apa yang kita sampaikan, protokol yang kita sampaikan, mereka Ikuti. Jadi tidak terlalu sulit. Yang sulit adalah mengatur jam tidur mereka.

Ada pesan untuk masyakarat yang masih takut soal corona?

Saya kira wajar sebenarnya. Lagi tren ini virus tapi usaha. Yang penting usaha yang harus kita lakukan adalah menjaga kesehatan diri sendiri.

Baca: Kabar Baik! Ahli Medis di China Temukan Obat Virus Corona, Siapa Sangka Kerap Dipakai di Indonesia

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini