TRIBUNNEWS.COM - Virus Corona telah menyebar ke Indonesia.
Presiden Jokowi mengumumkan secara resmi dua Warga Negara Indonesia yang positif virus Corona, Senin (02/03/2020).
Sebelumnya, dua WNI tersebut menjalin kontak langsung dengan WN Jepang yang dinyatakan positif virus Corona di Malaysia.
Penyebaran virus Corona pun semakin membuat banyak orang membeli dan menimbun masker.
Namun, apakah penggunaan masker benar-benar efektif untuk mencegah virus COVID-19 tersebut?
Jawabannya adalah tidak.
Baca: Lebih dari 50 Warga Depok Terindikasi Corona, Lakukan Kontak Langsung dengan 2 Pasien Positif Corona
Baca: Ilmuwan Deteksi Penyebaran Virus Corona Bisa Lewat Gagang Pintu, Keyboard & Remote Perlu Diwaspadai
Spesialis pencegahan infeksi sekaligus profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Iowa University, Eli Perencevich, memberikan penjelasannya.
Dilansir Forbes.com, Perencevich menerangkan, seseorang tidak perlu memakai masker.
Bahkan, jika ada kasus virus Corona di sekitarnya, seseorang tetap tak perlu menggunakan masker.
"Anda tidak perlu memakai masker bedah, masker N95, masker respirator, atau apa pun untuk melindungi diri Anda dari virus Corona. Anda bukan hanya tidak membutuhkannya, tetapi juga tidak boleh memakainya," ujar Perencevich.
Perencevich menegaskan, orang sehat tidak perlu memakai masker.
Tidak ada bukti bahwa orang sehat yang memakai masker benar-benar terlindung dari virus Corona.
Sebaliknya, penggunaan masker justru dapat meningkatkan risiko terinfeksi COVID-19 dalam kondisi tertentu.
"Mereka memakainya secara salah, dan itu dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," terangnya.