News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ahli Benarkan Penggunaan Masker Bagi yang Sakit Saja: Sumbernya Sudah Tertahan, Orang Lain Aman

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga membeli masker di salah satu toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020). Isu merebaknya wabah Corona di Indonesia menyebabkan penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat tajam meski dalam sepekan harga melambung tinggi. Harga masker di pasar ini dibanderol Rp65.000-Rp1,5 juta per boks, naik tajam dari harga sebelum isu Corona menyebar, yakni Rp20.000 hingga Rp150 ribu per boks. Harga masker yang naik tajam adalah jenis N-95 karena kualitas bagus dan stok di pemasok semakin langka. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Setelah mengumumkan adanya dua pasien positif corona di Indonesia, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto turut menanggapi 'kelangkaan' masker.

Menurutnya, yang perlu memakai masker hanya mereka yang sakit.

Sedangkan yang masih dalam keadaan sehat, Terawan mengimbau tidak perlu memakainya.

"Tetap keputusannya dari WHO yang sakit yang pakai masker. Yang sehat enggak usah."

"Kenapa? Karena apa? Kalau yang sehat pakai juga percuma, dia nanti megang-megang tangannya dan sebagainya."

"Tetap saja bisa kena," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020), melansir Kompas.com.

Hal tersebut senada dengan yang dikatakan oleh Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr dr Reviono, SpP (K).

Ia menerangkan jika pemakaian masker lebih disarankan kepada orang yang menjadi sumber penularan.

Warga membeli obat di salah satu apotik yang dipasang tulisan "Masker Kosong" di Jalan Bojong Sayang, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020). Pasca diumumkan dua warga Indonesia positif tekena virus corona, keberadaan masker di Bandung langka atau susah didapat. Bahkan di hampir semua apotik di Bandung persediaannya sudah habis. Padahal mayoritas warga yang hilir mudik di jalanan terlihat tidak mengenakan masker. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca: Ramai Imbauan Gunting Masker Sekali Pakai sebelum Dibuang agar Tak Dijual Kembali, Benarkah?

"Kalau sumber penularan menutup mulutnya dengan masker berarti orang lain aman karena sumbernya sudah tertahan," ujarnya kepada Tribunnews.com, Selasa (3/3/2020) malam.

Selain itu dr Revi menuturkan petugas kesehatan yang beresiko tinggi tertular virus corona lebih diutamakan untuk memakai masker.

"Kalau yang lainnya, yang tidak sakit dan beresiko tinggi tertular itu misalnya petugas kesehatan."

"Seperti perawat, dokter, atau petugas laboratorium itu beresiko tertular sehingga perlu mengenakan masker," tegasnya.

Selain petugas kesehatan, keluarga terdekat yang memiliki close contact dengan pasien pun beresiko tinggi tertular.

Berburu masker N95 di Pasar Pramuka Jakarta Timur yang harganya masih jutaan. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Baca: Virus Corona Positif Masuk Indonesia, Benarkah Covid-19 Mudah Menyebar? Ini Penjelasannya

Untuk itu, dr Revi menyampaikan selain orang-orang yang beresiko tinggi tertular, penggunaan masker tidak begitu efektif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini