Saat ini Chani sedang mengandung anak pertama Antonio. Janin dalam kandungan Chani berjenis kelamin laki-laki.
Usia kehamilan Chani pun sudah memasuki bulan ketujuh. Antonio mengatakan, keduanya saat ini sedang mengambil program perawatan ODHA untuk punya anak.
Pasutri ODHA ini ingin menyelamatkan sang buah hati dalam kandungan dari HIV.
Baca: Ahli Asal China Rekomendasikan Obat Flu dan HIV untuk Hambat Penyebaran Virus Corona
Program perawatan ODHA untuk punya anak mewajibkan Chani harus mengkonsumsi Viral Load hingga virus HIV ditubuhnya tak terdeteksi.
"Yang pasti viralot harus dikonsumsi terus sampai (HIV) undetect, virusnya tidak terdeteksi baru bisa program punya anak," kata Antonio menjelaskan.
Untuk pasien positif HIV, perawatan dilakukan selama enam bulan pengobatan hingga virus HIV benar-benar berhasil ditekan.
Penekanan virus HIV ini bergantung pada imun tubuh.
"Obat ARV (antiretroviral) yang kita minum hanya menekan jumlah virus. Pemeriksaan hanya evaluasi tahunan untuk periksa darah dan fungsi ginjal. Setahun sekali," kata Antonio.
Karena mengikuti program ODHA untuk punya anak, Antonio optimistis bila buah hati dalam kandungan Chani bakal lahir negatif HIV. Lebih lagi, hasil pemeriksaan janin di laboratorium pun turut menyatakan demikian.
"Saya sangat optimis sekali dengan melihat hasil laboratorium kami yang sama-sama tidak terdeteksi, insyaallah anak kita bakal negatif," katanya.
"Menurut keterangan dokter semuanya baik-baik saja, perkembangannya normal selayaknya orang hamil biasa," timpal Chani.
Antonio menambahkan, dokter yang menangani Chani sudah menjelaskan cara bagaimana supaya dari ibu positif HIV tidak menularkan kepada janinnya.
Perawatan yang dijalani Chani sebagai ODHA pun sama saja dengan ibu hamil lainnya. Selain itu, lanjut Antonio, Chani pun nantinya dapat melahirkan dengan normal sekalipun ia positif HIV.
Baca: Vaksin Virus Corona Belum Diketahui, Beijing Pakai Obat Anti HIV/AIDS: Efektif Tangani Virus Corona
"Ketika melahirkan pun nantinya bakal sama, apakah pilih jalan normal atau sesar tergantung posisi janin di dalam," terang Antonio menceritakan.
"Kita sudah dapat informasi, tinggal bagaimana nanti kita putuskan cara mana yang lebih aman dilakukan," imbuhnya.