News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sejarah Hand Sanitizer, Penemuan Mengubah Dunia yang Sudah Ada Sejak 1966

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EKSTRAK LIDAH BUAYA - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa Cosmetology Study Group (KSM CSG) membuat hand sanitizer dari bahan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera) di laboratorium Semi Solid Likuid, Kampus Tenggilis, Jumat (6/3). Kegiatan itu sebagai upaya preventiv pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di sekitar kampus. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM - Hand sanitizer mungkin sudah tak asing di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia.

Terlebih lagi saat ini masyarakat sedang mencegah penyebaran Covid-19, hand sanitizer laris manis di pasaran.

Alkohol berbentuk gel ini memang mudah digunakan, mudah disimpan, serta memberikan proteksi terhadap bakteri dan kuman.

Namun tahukah Anda, bagaimana hand sanitizer pertama kali diciptakan? Apa itu hand sanitizer?

Baca: Viral! Pria Pegang Cairan Hand Sanitizer untuk Tamu Undangan Pernikahan, Cegah Virus Corona

Baca: Mitigasi Penyebaran Virus Corona, Seluruh Rest Area Jalan Tol Dipasangi Hand Sanitizer

Baca: Tak Sepenuhnya Membersihkan, Menggunakan Hand Sanitizer Terlalu Sering Bisa Timbulkan Efek Bahaya

Hand sanitizer ditempatkan di lingkungan rest area jalan tol yang dikelola PT Jasa Marga Related Business untuk memitigasi penyebaran virus coroba. (DOK JMRB)

Situs Encyclopaedia Britannica, Selasa (10/3/2020) menyebutkan bahwa hand sanitizer (biasa disebut juga hand antiseptic, handrub, atau hand rub) adalah benda (terutama berbentuk gel) yang diaplikasikan pada tangan dengan tujuan untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit.

Secara garis besar hand sanitizer dibagi menjadi dua jenis, yaitu berbasis alkohol dan non-alkohol.

Hand sanitizer berbasis alkohol biasanya mengandung antara 60-95 persen alkohol dalam bentuk ethanol, isopropanol, atau propanol.

Sementara hand sanitizer non-alkohol biasanya terbuat dari disinfektan seperti benzalkonium chloride (BAC), atau triclosan.

Diciptakan pada 1966

Hand sanitizer diciptakan pada 1966 oleh seorang siswa keperawatan asal California, AS, bernama Lupe Hernandez.

Pada waktu itu ia menyadari bahwa alkohol bisa dijadikan bentuk gel.

Usai beberapa kali percobaan, Hernandez berhasil menemukan formula yang tepat.

EKSTRAK LIDAH BUAYA - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa Cosmetology Study Group (KSM CSG) membuat hand sanitizer dari bahan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera) di laboratorium Semi Solid Likuid, Kampus Tenggilis, Jumat (6/3). Kegiatan itu sebagai upaya preventiv pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di sekitar kampus. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Baca: VIRAL Pernikahan di Jakarta, Sediakan Hand Sanitizer untuk Cegah Corona, Begini Pengakuan Keluarga

Baca: Viral Seorang Pria Beri Hand Sanitizer untuk Tamu Undangan di Acara Pernikahan, Begini Kisahnya

Hand sanitizer pun dikomersialisasi oleh beberapa perusahaan antara lain Purell dan Gojo pada 1988.

Sejak itu, hand sanitizer mulai digunakan di rumah sakit dan tempat-tempat umum lainnya.

Seiring berjalannya waktu, formula hand sanitizer pun berubah.

Mulai tahun 2000-an, beberapa perusahaan membuat hand sanitizer yang dicampur dengan pelembap seperti glycerin, dengan tujuan untuk menghaluskan kulit.

Kemudian banyak hand sanitizer juga menggunakan pewangi.

Mengontrol transmisi penyakit infeksi

Efektivitas hand sanitizer berbeda-beda.

Namun secara garis besar, hand sanitizer bisa membantu untuk mengontrol transmisi penyakit infeksi termasuk Covid-19.

Terutama, di tempat-tempat yang kesadaran akan cuci tangannya minim.

Petugas kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jawa Tengah merapikan hand sanitizer sitaan saat melakukan gelar atas penangkapan penimbun masker dan hand sanitizer di halaman Polda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/3/2020). Polisi mengamankan barang bukti berupa 4.000 masker dan 208 botol hand sanitizer. Menurut Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar F Sutisna, penangkapan tersangka berawal dari patroli siber saat masker mengalami kelangkaan di pasaran dan ada indikasi beberapa pihak yang memanfaatkan situasi dengan cara melakukan penimbunan. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Baca: Masker dan Hand Sanitizer Langka, Ombudsman Minta Pemerintah Tutup Keran Ekspor

Baca: Bamsoet Bagikan Masker dan Hand Sanitizer ke Pengemudi Ojek Online

Di tempat kerja misalnya, penggunaan hand sanitizer diasosiasikan dengan berkurangnya jumlah karyawan yang sakit.

Di Sekolah Dasar di luar negeri, penggunaan hand sanitizer terbukti mengurangi jumlah siswa yang absen karena sakit.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemuan yang Mengubah Dunia: Hand Sanitizer, Sudah Ada Sejak 1966"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini