Kontak dengan virus dapat terjadi saat seseorang membersihkan kotoran tikus di sekitar tempat tinggalnya.
Membuka atau membersihkan gudang dan bangunan yang sebelumnya tidak digunakan, terutama di daerah pedesaan, juga bisa membuat orang terkena kotoran tikus yang terinfeksi.
Pekerja konstruksi, utilitas dan pengontrol hama juga dapat melakukan kontak dengannya saat bekerja di ruang atau bangunan yang mungkin dipenuhi tikus.
Para peneliti percaya bahwa orang dapat tertular hantavirus jika mereka menyentuh sesuatu yang telah terkontaminasi dengan urin tikus, kotoran, atau air liur, dan kemudian menyentuh hidung atau mulut mereka.
Peneliti mencurigai orang-orang bisa sakit jika mereka makan makanan yang terkontaminasi oleh urin, kotoran atau air liur dari hewan pengerat yang terinfeksi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, virus dapat menyebar jika tikus yang terinfeksi menggigit seseorang.
Catatan: CDC menyatakan bahwa hantavirus yang terjadi di Amerika Serikat tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, seperti dari menyentuh atau mencium seseorang, atau dari petugas kesehatan yang merawat seseorang dengan penyakit itu.
Hanya Chili dan Argentina yang melaporkan beberapa kasus penularan dari orang ke orang yang jarang terjadi di antara kontak dekat seseorang yang terkana "Virus Andes" hantavirus.
3. Bagaimana pengobatannya? Apakah ada vaksinnya?
CDC mengungkapkan tidak ada pengobatan khusus atau vaksin untuk infeksi hantavirus.
Pasien hantavirus akan menjalani perawatan di ruang perawatan intensif.
Dalam perawatan intensif, pasien diintubasi dan diberi terapi oksigen untuk membantu mereka yang mengalmi kesulitan pernapasan parah.
Mereka yang menderita HFRS (demam berdarah dengan sindrom renal) juga dapat dihubungkan ke infus untuk mengelola cairan dan elektrolitnya.
Ada pula pasien memerlukan dialisis untuk kasus-kasus parah.