TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 sulit dikenali pada kasus-kasus ringan.
Dengan adanya gejala flu musiman atau flu biasa, bagaimana kita benar-benar tahu kita terkena virus corona atau tidak?
Ilmuwan kini telah menemukan tanda-tanda atau ciri-ciri virus corona yang paling kuat dan paling mudah dikenali.
Seperti yang dilansir Express UK, ilmuwan dari King's College London telah mengumpulkan data pasien-pasien virus corona melalui sebuah aplikasi.
Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di Indonesia per Kamis (2/4/2020): Total 1.790 Kasus di 32 Wilayah
Aplikasi itu disebut Covid Symptom Tracker yang bisa diunduh di App Store.
Tim pengembang dari aplikasi itu menciptakan model fitur kombinasi gejala.
Gejala-gejala virus corona itu adalah kehilangan indra perasa dan pembau, demam, batuk terus menerus, lelah, diare, sakit perut dan kehilangan nafsu makan.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kehilangan indra perasa dan pembau adalah cara terbaik untuk memprediksi apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Baca: Tak Alami Gejala Corona sejak Positif, Detri Warmanto Ungkap Cara Sembuh hingga Dinyatakan Negatif
Hal ini karena laporan pada gejala-gejala itu lebih kuat dalam memprediksi diagnosis positif Covid-19 daripada demam.
Ketua peneliti Profesor Tim Spector, dari King's College, mengatakan: "Ketika dikombinasikan dengan gejala lain, orang-orang yang kehilangan indra penciuman dan indra perasa tampaknya tiga kali lebih mungkin positif Covid-19 menurut data kami."
Profesor Spector kemudian menyarankan mereka yang menderita gejala itu untuk segera "mengisolasi diri sendiri selama tujuh hari untuk mengurangi penyebaran penyakit".
Pengembang aplikasi memiliki tiga tujuan untuk membuat masyarakat mendokumentasikan gejala-gejalanya.
Sebagaimana dinyatakan pada aplikasi, tujuan pertama adalah membantu layanan kesehatan untuk mengidentifikasi seberapa cepat virus menyebar di berbagai daerah.
Tujuan kedua adalah untuk mengidentifikasi area mana yang berisiko tinggi di Inggris.
Baca: Waspada, Mata Merah Bisa Jadi Gejala Corona yang Tak Disadari
Tujuan ketiga adalah untuk menemukan siapa yang paling berisiko, "dengan memahami gejala yang terkait dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya".
Seperti yang diketahui oleh banyak orang, gejala virus corona yang membutuhkan isolasi diri sendiri adalah demam dan batuk terus menerus.
Layanan Kesehatan Nasional Inggris atau NHS mendefinisikan demam sebagai perasaan "panas ketika disentuh" di dada atau punggung Anda.
Sedangkan batuk terus menerus berarti "banyak batuk selama lebih dari satu jam".
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memasukkan kelelahan sebagai gejala umum Covid-19.
Baca: Bagaimana Membedakan Batuk sebagai Gejala Terinfeksi Covid-19 dan yang Tidak?
Selain itu, WHO mencatat sesak napas, nyeri dan sakit tenggorokan sebagai gejala virus.
WHO menambahkan: "Sangat sedikit orang akan melaporkan diare, mual atau pilek."
Orang yang mengalami gejala batuk dan demam harus mengasingkan diri selama tujuh hari.
Artinya, orang tersebut tidak boleh meninggalkan rumah sama sekali, karena alasan apa pun kecuali berolahraga, selama tujuh hari.
Saat berolahraga, ia pun harus tetap berjarak dua meter dari yang lain.
Baca: Ciri-ciri Orang Terinfeksi Virus Corona dari Gejala Ringan hingga Berat, Berikut Penjelasannya
Penggunaan taman Anda sendiri diizinkan selama masa isolasi diri.
Siapa pun yang berada di rumah tangga Anda juga harus mengasingkan diri, tetapi selama 14 hari.
Ini karena infeksi dapat memakan waktu hingga 14 hari untuk "muncul."
Isolasi diri harus dimulai saat seseorang menunjukkan gejala infeksi.
Jika setelah tujuh hari atau 14 hari tidak ada demam, maka tidak apa-apa meninggalkan rumah untuk berbelanja makanan, olahraga, dan lainnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)