TRIBUNNEWS.COM - Sariawan atau stomatitis aphtosa adalah merupakan adanya luka pada bagian mulut yang berbentuk bercak berwarna putih.
Kemunculan sariawan pada bibir ini sangat mengganggu aktifitas mulut dan gigi, karena orang yang sedang sariawan akan merasakan sakit yang cukup menyiksa pada area bibir.
Drg Aftina Mutiara Karima menyatakan bahwa sariawan ini muncul karena berbagai faktor, salah satunya biasanya dikarenakan adanya trauma di bagian rongga mulut.
Secara etiologis, sariawan ini disebabkan karena 4 hal, yang pertama adalah trauma di bagian rongga mulut ini kemudian menimbulkan adanya luka, biasanya disebabkan karena area bibir yang tergigit atau karena terluka saat seseorang menyikat gigi.
Dokter Gigi di Rumah Sakit Sisma Medika ini juga mengatakan bahwa selain karena trauma, sariawan juga bisa dikarenakan adanya defisiensi nutrisi vitamin, biasanya terganggu karena disebabkan konsumsi gizi yang kurang tepat.
Faktor ketiga penyebab kemunculan sariawan adalah karena faktor hormonal Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS), yaitu sariawan yang bisa muncul ketika seseorang sedang stres.
Hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh seseorang.
Selain itu, ternyata sariawan juga merupakan salah satu manifestasi dari beberapa penyakit, diantaranya adalah penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), Sindrom Behcet's hingga Kolitis Ulseratif atau radang usus.
Sariawan bukan sebuah peradangan yang disebabkan karena bakteri, namun adanya bakteri ini biasanya menghambat atau memperlambat penyembuhan dari peradangan yang terjadi.
Baca: 5 Cara Mengatasi Mata Lelah Akibat Terlalu Lama Bekerja di Depan Layar Komputer
Baca: Cara Mengobati Amandel, Bisa Dilakukan di Rumah, Perbanyak Minum Cairan Hangat hingga Istirahat
Instruktur laboratorium di FKG UMS sekaligus pemilik Mutiara Dental Care ini menyatakan bahwa ada beberapa cara untuk meredakan sariawan, sebagai berikut:
1. Harus rajin menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut.
2. Menghindari makanan dan minuman yang asin, pedas, asam dan bersuhu terlalu panas.
3. Ketika sedang makan atau minum, sebisa mungkin hindari adanya gesekan pada bagian mulut, gunanya untuk meminimalisir trauma pada luka di mulut.
4. Berkumur dengan air garam, karena air garam memiliki zat anti bakteri yang baik untuk membantu proses penyembuhan.