Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat pandemi virus corona atau Covid-19 muncul kebiasaan baru di tengah masyarakat yaitu berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk mendapatkan vitamin D.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Suzy Maria SpPD menyebutkan kebiasaan baru berjemur di bawah sinar matahar pagi ini sangat bagus.
Terlebih, meskipun Indonesia berada di daerah tropis, tepai banyak masyarakatnya yang kekurangan Vitamin D.
Baca: Kasus Harian Bertambah 108, Jumlah Terkonfirmasi Positif di Jakarta Kini 5.303 Orang
Padahal vitamin D ini bagus untuk menjaga imunitas tubuh.
"Ternyata fenomena ini ditemukan banyak kurang Vitamin D karena perilaku kita yang memang takut sama matahari," kata dr Suzy saat Webinar Bincang Sehat Imunitas, Selasa (12/5/2020).
Dr Suzy menjelaskan yang dibutuhkan sebenarnya adalah paparan sinar Ultraviolet (UVB) dari sinar matahari yang kemudian diserap tubuh dan berkembang membentuk vitamin D.
Baca: Valentino Rossi dan Marc Marquez Bersaing Keras di Musim Balap 2015 kata Livio Suppo
Terkait waktu yang tepat untuk mendapatkan sinar matahari itu memang sebaiknya dilakukan sekitar pukul 10.00 pagi.
"Di Indonesia sebenarnya berdasarkan publikasi jurnal di Jakarta dan di Bandung memang intensitas tinggi untuk UltraViolet B yang dibutuhkan untuk membentuk vitamin D mulai tinggi di jam 10.00" kata dr Suzy.
Baca: Ingin Cerai dari Istri, Okan Singgung Beda Prinsip Soal Mendidik Anak
Durasi berjemurnya juga disesuaikan dengan tujuannya, kalau memang mau berjemur cukup 10 menit saja sudah sangat cukup dan dilakukan tiga kali dalam semingu.
Kalau berjemurnya sambil berolahraga sebaiknya dilalukan mulai dari pukul 09.30 karena butuh paparan sinar matahari sekitar 25 menit agar penyerapan vitamin D lebih optimal dan cukup tiga kali saja dalam seminggu.
"Jadi tidak tiap hari cukup tigaa kali seminggu, kalau mau jam 8 pagi juga bisa tap lebih lama lagi di bawah mataharinya," kata dr Suzy.