Kelebihan lain dari LCC-Respira V.01 ialah mampu bekerja hingga 8 jam dengan daya pengisian baterai kurang dari tiga jam.
Biaya Produksi Cuma Rp 2 Jutaan
Biasanya, setiap satu unit alat ini dibanderol dengan harga Rp 18 juta – Rp 28 juta di pasar impor.
Maka, tim Dosen FST UAI mencoba belakukan reverse engineering dari alat serupa yang sudah ada dengan mengusung konsep low budget.
Terbukti, biaya produksi yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 2.060.000 per unit tanpa mengurangi sisi fungsional dan keamanan dari alat tersebut.
Nantinya, beberapa bagian alat LCC-Respira V.01 pun dapat diganti tanpa harus membeli unit baru secara keseluruhan.
LCC-Respira V.01 telah melalui uji teknis secara internal dan uji performance prototype di BPFK Jakarta.
Proses pengujian masih akan dilanjutkan dengan uji klinis oleh Dirjen Farmalkes Kemenkes RI untuk mendapatkan izin produksi dan izin edar.
Dengan begitu, UAI akan dapat memproduksi LCC-Respira V.01 secara massal dan menyalurkannya kepada tenaga medis di sejumlah Rumah Sakit yang menangani pasien terpapar Covid-19.