TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ada metode yang digunakan oleh orang tua zaman dulu yaitu memberikan air tajin untuk anak-anaknya guna menggantikan susu atau ASI.
Air tajin ini merupakan air rebusan air beras yang kemudian dimasak lagi hingga mengental hingga menyerupai susu kemudian baru diberikan kepada anak.
Dokter Spesialis Anak dr. Septina Ayu Samsiati menyebutkan pada seraput beras memang ada kandungan vitamin B-nya.
Namun kandungan sebenarnya yang diincar dari beras adalah kandungan karbohidratnya yang ada pada bagian putih berasnya.
"Kalau beras seraput nya ada vitaminya kalau selain di luar vitamin B itu gak mungkin makronutrien kan diberas ngincer karbo itu gak ada di air berasnya," ungkap dr. Septina saat live bersama Entrakid, Senin (8/6/2020).
Kemudian dengan hanya kandungan B saja yang terdapat pada air beras maka air tajin tidak bisa menggantikan ASI dan susu yang punya banyak kandungan nutrisi dan vitamin.
Baca: Puting Lecet Saat Menyusui? Obatnya Sederhana Cukup Perah ASI dan Oleskan Pada Bagian yang Sakit
Baca: Kaget Digugat Rp. 4,2 Miliar, Jefri Nichol Berharap Damai
Seperti yang banyak diketahui susu punya kanduntan kalium, zat besi, zink, protein, lemak yang sangat membantu pertumbuhan anak.
"Itu gak bisa menggantikan susu gak bisa menggantikan ASI kandungan nutrisinya kurang. Kalau mau memberikan sesuatu harus yahg memenuhi makro nutrien lain yang dibutuhkan," kata dr. Septina.
Sebelumnya Spesialis Gizi Klinis dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK merincikan pada 250 ml susu atau segelas susu mengandung energi sebesar 146 kkal, karbohidrat 12,8 gr (4 persen dari kebutuhan harian); protein 7,9 gr (16 persen dari kebutuhan harian), lemak total 7,9 gr (12 persen dari kebutuhan harian).
Baca: Hampir Dua Minggu Dipenjara, Dwi Sasono Kabarnya Sudah Bertemu Widi Mulia Istrinya
Baca: Kisah 2 Wanita yang Membuat Perhiasan dari Air Susu Ibu, Para Pelanggan Sampai Meneteskan Air Mata
Susu juga kaya akan mikronutrisi seperti vitamin A, vitamin D, riboflavin, asam folat, kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium.
“Selain itu juga asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6 yang penting untuk metabolisme tubuh,” kata dr. Diana beberapa waktu lalu.